Terkait Dukungan Pilpres, Gus Ipul Tunggu Arahan Kiai

Jum'at, 31 Agustus 2018 - 05:00 WIB
Terkait Dukungan Pilpres, Gus Ipul Tunggu Arahan Kiai
Wakil Gubernur Jawa Timur (Jatim) Syaifullah Yusuf, yang juga menjadi Ketua Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU), belum menentukan arah dukungan untuk Pilpres. Foto/SINDONews/Lukman Hakim
A A A
SURABAYA - Ketua Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) Saifullah Yusuf, masih belum menyatakan dukungan terhadap pasangan calon (paslon) dalam pemilihan presiden (pilpres).

Pria penuh humor, yang juga menjabat sebagai Wakil Gubernur Jatim itu, masih menunggu arahan dan keputusan dari para ulama dan kiai di Jatim.

Gus Ipul, panggilan akrab Saifullah Yusuf mengaku, sejauh ini belum ada ajakan dari salah satu paslon, untuk ikut terlibat dalam pemenangan di pilpres.

Pihaknya sendiri, belum ada niatan untuk terjun dalam pemenangan pilpres. Mengingat, saat ini masih mengembang tugas sebagai Wakil Gubernur Jatim, hingga Februari tahun depan.

"Saya masih ikuti arahan dan petunjuk kiai di Jatim, yang selama ini mendampingi perjalanan politik saya," katanya.

Beberapa kiai sepuh, yang selama ini menjadi acuan Gus Ipul, diantaranya adalah KH Nawawi Abdul Djalil, dari Pondok Pesantren (Ponpes) Sidogiri, Kabupaten Pasuruan, dan KH Idris Hamid, juga dari Kabupaten Pasuruan.

Selain itu, ada nama KH Mutawakil Allah, dari Ponpes Genggong, Kabupaten Probolinggo; KH Zainuddin Jazuli dan KH Nurul Huda Jazuli, dari Ponpes Ploso, Kabupaten Kediri; KH Anwar Mansyur, Ponpes Lirboyo, Kabupaten Kediri; dan KH Ubaidillah Faqih dari Ponpes Langitan, Kabupaten Tuban.

"Para ulama dan kiai ini, masih ingin mengikuti perkembangan dua hingga tiga bulan ke depan," terang Gus Ipul.

Apalagi, lanjut dia, dua pasang capres, Jokowi-Maruf Amin, maupun Prabowo-Sandiaga Uno, memiliki kedekatan dengan para ulama dan Kiai di Jatim.

Secara pribadi, Gus Ipul berterimakasih, karena Jokowi telah memilih KH Ma’ruf Amin. Harapannya nanti kiai Ma’ruf bisa berperan cukup efektif. Pasalnya, pada periode pertama Jokowi, para kiai kurang begitu menerima kebijakan Full Day School.

"Meskipun telah dicabut, namun kebijakan itu dampaknya masih dirasakan hingga saat ini. Selain itu, para kiai juga ingin memastikan Prabowo-Sandi memiliki keinginan kuat untuk mengakomodasi aspirasi para ulama dan kiai pesantren," jelasnya.

Para kiai dan ulama di Jatim, berharap ekonomi kerakyatan juga diperhatikan sungguh-sungguh. Selama ini, para kiai bersinggungan langsung pada ekonomi kerakyatan.

Sehingga, siapapun yang kelak terpilih, maka para kiai meminta jaminan tidak hanya peningkatan pelibatan pesantren, namun juga jaminan ekonomi kerakyatan.

"Masalah ekonomi yang menjadi perhatian utama para kiai. Ini karena berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat," pungkasnya.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.0894 seconds (0.1#10.140)