Islamofobia Meningkat, Wali Kota London Dapat Ancaman

Senin, 13 Mei 2019 - 05:30 WIB
Islamofobia Meningkat, Wali Kota London Dapat Ancaman
Wali Kota London Sadiq Khan mengungkapkan, pasca referendum Brexit 2016 silam, terjadi peningkatan Islamofobia di Inggris. Foto/Reuters
A A A
LONDON - Wali Kota London Sadiq Khan mengungkapkan, pasca referendum Brexit 2016 silam, terjadi peningkatan Islamofobia, antisemitisme, dan homofobia di Inggris.

Bahkan, Khan yang seorang Muslim itu juga menjadi sasaran kekerasan di media sosial.

Imbasnya, saat ini Khan mendapat perlindungan khusus dari polisi selama 24 jam penuh.
Menurut Khan, ancaman pada dirinya mulai dari ancaman biasa, hingga terorisme.
Khan mengaku, dia menjadi salah satu korban dari meningkatnya Islamofobia.

“Tidak bisa dibenarkan, bahwa salah satu konsekuensi dari saya menjadi wali kota London dan seorang Muslim dalam kehidupan publik, saya mendapat perlindungan dari polisi," kata Khan dalam wawancara dengan The Times, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (12/5/2019).

Menjadi korban pelecehan rasial sudah dialami Khan sejak ia masih anak-anak. Sejak itu, pelecehan berkembang menjadi arus deras cacian berdasar Islamofobia.

"Itu dimulai dengan pemanggilan nama, itu dapat merujuk pada aksi kriminal dan grafiti (dan) pada akhirnya pada situasi di mana Jo Cox (seorang anggota parlemen Inggris) dibunuh. Atau, seorang teroris dapat datang ke London dan mencoba untuk memecah-belah komunitas," kata dia.

Menurut laporan Times, beberapa ancaman yang diterima Khan sangat mengganggu. Sehingga stafnya diberikan konseling untuk membantu mereka menghadapi kondisi ini.

Times menyebutkan, tahun 2018 lalu Balai Kota London merujuk 17 kasus dalam periode tiga bulan kepada polisi. Muncul pula 237 ancaman yang dilayangkan di media sosial.
(nth)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 3.0539 seconds (0.1#10.140)