Tim Polda Jatim Turun Bantu Ungkap Kasus Mutilasi di Malang
A
A
A
MALANG - Kasus mutilasi terhadap seorang wanita berusia sekitar 34 tahun, yang potongan tubuhnya ditemukan di Pasar Besar Malang (PBM), menyedot perhatian publik.
Kasus sadis ini terjadi di saat bulan suci Ramadhan, dan hingga kini masih belum banyak petunjuk yang mengarah kepada pengungkapan kasus tersebut.
(Baca juga: Kasus Mutilasi di Malang, Ada Enam Saksi Telah Diperiksa )
Proses penyelidikan oleh Polres Malang Kota, terus berjalan. Bahkan, anjing pelacak dari Unit K9 juga telah dikerahkan di Tempat Kejadian Perkara (TKP).
"Kami terus bergerak mengungkap kasus ini, dengan meminta keterangan saksi, dan meneliti barang bukti yang ditemukan," ujar Kepala Polres Malang Kota, AKBP Asfuri.
Dia juga mengakui, penyelidikan ini juga dibantu oleh tim Inafis dari Polda Jatim. "Hari ini tim dari Polda Jatim sudah tiba di Kota Malang, untuk membantu penyelidikan kasus ini," imbuhnya, Rabu (15/5/2019).
Adanya tim Polda Jatim yang diturunkan ke Kota Malang, juga diakui Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol. Frans Barung Mangera. "Iya ada tim Inafis dan dokter polisi (Dokpol) yang diterjunkan untuk membantu proses penyelidikan," ujarnya.
Kasus sadis ini terjadi di saat bulan suci Ramadhan, dan hingga kini masih belum banyak petunjuk yang mengarah kepada pengungkapan kasus tersebut.
(Baca juga: Kasus Mutilasi di Malang, Ada Enam Saksi Telah Diperiksa )
Proses penyelidikan oleh Polres Malang Kota, terus berjalan. Bahkan, anjing pelacak dari Unit K9 juga telah dikerahkan di Tempat Kejadian Perkara (TKP).
"Kami terus bergerak mengungkap kasus ini, dengan meminta keterangan saksi, dan meneliti barang bukti yang ditemukan," ujar Kepala Polres Malang Kota, AKBP Asfuri.
Dia juga mengakui, penyelidikan ini juga dibantu oleh tim Inafis dari Polda Jatim. "Hari ini tim dari Polda Jatim sudah tiba di Kota Malang, untuk membantu penyelidikan kasus ini," imbuhnya, Rabu (15/5/2019).
Adanya tim Polda Jatim yang diturunkan ke Kota Malang, juga diakui Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol. Frans Barung Mangera. "Iya ada tim Inafis dan dokter polisi (Dokpol) yang diterjunkan untuk membantu proses penyelidikan," ujarnya.
(eyt)