Bulan April, Kinerja Ekspor Jatim Mengalami Penurunan 13 Persen

Kamis, 16 Mei 2019 - 11:52 WIB
Bulan April, Kinerja Ekspor Jatim Mengalami Penurunan 13 Persen
Pada bulan April 2019 ini, kinerja ekspor di Jawa Timur (Jatim) menurun 13 persen. Foto/Ilustrasi
A A A
SURABAYA - Ekspor Jawa Timur (Jatim) yang dilakukan pada bulan April 2019 turun 13 persen dibandingkan bulan Maret. Yakni, dari USD1,81 miliar menjadi USD1,57 miliar.

Sementara dibandingkan April 2018, nilai ekspor juga turun 4,07 persen. Penurunan nilai ekspor di April 2019 tersebut, lebih disebabkan kinerja ekspor sektor nonmigas yang turun lebih besar walaupun ekspor migas mengalami peningkatan.

Jika dibanding bulan sebelumnya, ekspor nonmigas turun 14,72 persen. Dari USD1,73 miliar menjadi USD1,48 miliar. Nilai ekspor nonmigas tersebut menyumbang 93,95 persen dari total ekspor bulan ini.

Dibandingkan April 2018, nilai ekspor nonmigas juga turun 6,14 persen. Sebaliknya, komoditas migas naik 26,71 persen dibanding bulan sebelumnya. Dari USD75,08 juta menjadi USD 95,13 juta.

"Komoditas migas menyumbang 6,05 persen total ekspor Jawa Timur," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, Teguh Pramono, Kamis (16/5/2019).

Ekspor paling banyak selama April 2019 adalah ke Jepang. Disusul ke Amerika Serikat, dan Tiongkok. Selama April ini, ekspor nonmigas ke Jepang, mencapai USD238,24 juta.

Sedangkan ke Amerika Serikat, dan Tiongkok, berturut-turut mencapai USD219,40 juta dan USD163,42 juta. "Kawasan negara ASEAN masih menjadi tujuan utama ekspor nonmigas Jawa Timur, selama bulan April 2019. Kontribusinya sebesar 16,93 persen dari total ekspor," ujar Teguh.

Data BPS Jatim menyebutkan, Malaysia, menjadi negara ekspor utama dengan kontribusi sebesar 6,64 persen dari total ekspor nonmigas. Diikuti Vietnam ,dengan kontribusi sebesar 2,92 persen, dan Singapura, dengan kontribusi sebesar 2,77 persen.

Ekspor nonmigas bulan April ke Malaysia, sebesar USD98,09 juta. Sementara ekspor nonmigas ke negara Uni Eropa menyumbang 9,36 persen pada bulan ini. Ekspor ke kawasan ini, di antaranya ke Belanda, sebesar USD28,03 juta, dan diikuti ekspor ke Jerman, sebesar USD23,63 juta.

Secara kumulatif selama Januari-April 2019, ekspor nonmigas ke kawasan negara ASEAN sebesar USD1,18 miliar atau sebesar 18,88 persen. Singapura menjadi tujuan utama dengan nilai ekspor nonmigas mencapai USD 405,70 juta (6,45 persen).

"Ekspor nonmigas ke Uni Eropa pada periode tersebut mencapai USD 549,14 juta dengan kontribusi sebesar 8,73 persen," tandas Teguh.

Ekspor ke Belanda merupakan yang terbesar ke Uni Eropa selama Januari-April 2019 yaitu USD130,21 juta. Ekspor nonmigas negara utama lainnya selama periode ini, yang terbesar ke Jepang dengan nilai USD887,79 juta atau dengan kontribusi 14,12 persen, disusul ke Amerika Serikat USD871,01 juta atau 13,85 persen dan ke Tiongkok USD665,71 juta atau sebesar 10,59 persen.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 7.1041 seconds (0.1#10.140)