Kapolda Minta Warga Jatim Tidak Ikut Aksi 22 Mei di Jakarta

Jum'at, 17 Mei 2019 - 20:45 WIB
Kapolda Minta Warga Jatim Tidak Ikut Aksi 22 Mei di Jakarta
Kapolda mengimbau warga Jatim tidak ikut aksi 22 Mei di Jakarta.Foto/dok
A A A
SURABAYA - Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan meminta warga Jatim tidak berangkat ke Jakarta mengikuti aksi People Power pada 22 Mei mendatang. Aksi tersebut digelar bersamaan dengan pengumunan hasil rekapitulasi suara Pilpres 2019.

Luki mengatakan, sejumlah instansi yang terkait dengan penyelenggaraan Pemilu, khususnya di Jatim, sudah sangat terbuka dengan aspirasi warga. Jika ada yang tidak puas dengan hasil penghitungan suara, baik Bawaslu maupun KPU Jatim, siap menerima.

“Ada yang unjuk rasa ke Bawaslu dan kami fasilitasi. Kemudian ke DPRD Jatim, juga kami fasilitasi. Semua berjalan tertib dan damai. Dan semoga tetap bisa berjalan dengan kondusif,” kata usai menghadiri acara Buka Puasa Bersama Kapolda Jatim bersama Forkopimda Jatim di Mapolda Jatim, Jum’at (17/5/2019).

Dengan penerimaan yang cukup baik tersebut, lanjut dia, pihaknya meminta agar tidak ada gelombang massa yang berangkat ke Jakarta untuk ikut aksi 22 Mei. Sebaliknya, jika ada keluhan terkait penghitungan suara, cukup disampaikan saja ke sejumlah instansi atau lembaga terkait yang ada di Jatim.

“Terkait tanggal 22 Mei, kami ajak masyarakat Jatim untuk ikut jaga NKRI. Kami tahu di media sosial luar biasa ajakan ke Jakarta. Dan ada pihak-pihak yang ingin memperkeruh situasi. Kami himbau warga Jatim untuk tidak ke Jakarta. Jangan terpengaruh,” pintanya.

Mengantisipasi gelombang massa yang berangkat ke Jakarta, Luki mengakui akan melakukan sweeping di sejumlah terminal dan stasiun, baik di Surabaya maupun di sejumlah kota lainnya di Jatim. Jika ditemukan ada penumpang yang membawa senjata tajam, pihaknya akan mengambil tindakan tegas.

“Kami akan secara persuasif melakukan pendekatan terhadap orang-orang yang akan ke Jakarta. Kami akan libatkan pemerintah daerah setempat, mulai dari camat hingga bupati untuk ikut melakukan pencegahan,” pungkasnya.

Diketahui, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Wiranto mengimbau kepada pemerintahan dan aparat keamanan di daerah untuk dapat meredam pergerakan massa yang akan menggeruduk Jakarta menjelang pengumuman resmi suara pada 22 Mei 2019.

Menurut Wiranto, peredaman massa dari daerah yang akan Jakarta itu bertujuan untuk meminimalisir terjadinya konflik di Ibu Kota.

"Supaya tidak terjadi penumpukan massa, saudara-saudara sekalian dari daerah tolong ya Forkompimda, Pangdam, Kapolda jangan biarkan masyarakat keluar daerah menuju Jakarta. Selesaikan di sana," ujar Wiranto di Hotel Grand Paragon, Jakarta Barat, Kamis (16/5/2019).
(msd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.1120 seconds (0.1#10.140)