China Dukung Iran yang Berseteru dengan AS

Sabtu, 18 Mei 2019 - 08:44 WIB
China Dukung Iran yang Berseteru dengan AS
China menawarkan dukungan kuat kepada Iran yang sedang berseteru dengan Amerika Serikat (AS). Foto/Istimewa/Supchina
A A A
BEIJING - China menawarkan dukungan kuat kepada Iran yang sedang berseteru dengan Amerika Serikat (AS).

Beijing dengan tegas menentang sanksi sepihak Washington dan membela Teheran untuk melindungi kepentingannya.

Ketegangan AS dan Iran telah meningkat dalam beberapa hari terakhir dan memicu kekhawatiran akan pecahnya konflik militer.

Iran telah menyatakan komitmennya terhadap kewajibannya berdasarkan perjanjian nuklir internasional meskipun AS menarik diri dari perjanjian itu pada tahun lalu. Teheran tak terima tindakan Washington yang memulihkan sanksinya terhadap negara para Mullah tersebut.

Dalam pertemuan di Beijing, Anggota Dewan Negara yang juga Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengatakan kepada Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif bahwa mengingat situasi penting dan berkembang pesat, keduanya perlu memperkuat komunikasi dan koordinasi.

"China dengan tegas menentang penerapan sanksi unilateral AS dan apa yang disebut 'yurisdiksi lengan panjang', memahami situasi saat ini dan keprihatinan pihak Iran, serta mendukung pihak Iran untuk melindungi hak-hak dan kepentingannya yang sah," kata Kementerian Luar Negeri China mengutip pernyataan Wang.

Menurut Wang, China menghargai implementasi penuh Iran dari perjanjian nuklir dan niatnya untuk mematuhinya.

"Perselisihan seputar perjanjian nuklir Iran pada dasarnya adalah kontes antara multilateralisme dan unilateralisme," kata dia, yang dilansir Reuters, Sabtu (18/5/2019).

Zarif, yang pernyataannya dikutip Kementerian Luar Negeri China, mengatakan bahwa Iran tidak memiliki niat untuk menarik diri dari perjanjian nuklir dan menentang perang. "(Iran) mempertahankan status Selat Hormuz sebagai saluran transportasi internasional," kata dia.

Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran telah mengancam akan menutup jalur air strategis itu setelah AS berniat "menghabisi" ekspor minyak Teheran hingga angka nol dengan cara menjatuhkan sanksi pada negara mana pun yang membeli minyak Teheran. Selat Hormuz merupakan jalur untuk sebagian besar pasokan minyak dunia.

China memiliki hubungan energi dan bisnis yang erat dengan Iran. Namun, Beijing harus melangkah hati-hati karena juga telah mengembangkan hubungan baik dengan saingan regional Iran, Arab Saudi.
(nth)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.8131 seconds (0.1#10.140)