Melalui Anggrek, Warga Eks Lokalisasi Bangkit dari Keterpurukan

Senin, 20 Mei 2019 - 16:20 WIB
Melalui Anggrek, Warga Eks Lokalisasi Bangkit dari Keterpurukan
Warga di eks lokalisasi Sememi dan Klakah Rejo akan dilibatkan dalam budidaya anggrek untuk menarik minat wisatawan datang ke Surabaya. Foto/ist
A A A
SURABAYA - Pemberdayaan masyarakat di kawasan eks lokalisasi terus dilakukan. Mereka harus diangkat dari keterpurukan yang sudah puluhan tahun mengendap. Salah satunya di eks lokalisasi Sememi dan Klakah Rejo yang berupaya untuk bangkit dan bisa mandiri.

Wali Kota Surabaya Tr Rismaharini menuturkan, masyarakat di eks lokalisasi harus mampu bertahan secara ekonomi. Pihaknya pun mengajak warga untuk bisa memanfaatkan koperasi-koperasi yang dikelola secara mandiri. Makanya, ia mengimbau kepada warga di sana agar bersungguh-sungguh untuk mengelola koperasi tersebut.

“Adanya koperasi-koperasi tersebut, masyarakat akan mandiri dan sejahtera secara ekonomi. Sehingga diharapkan tidak ada lagi warga di eks lokalisasi yang kekurangan ekonomi, bahkan sampai terjerat utang piutang rentenir,” kata Risma, Senin (20/5/2019).

Ia menjelaskan, dampak yang ditimbulkan dari adanya lokalisasi begitu luar biasa. Bukan hanya dampak masalah sosial, tapi juga pendidikan kepada anak. Bahkan, dampak lain yang ditimbulkan adalah berbagai datangnya penyakit. Makanya, sejak 2013 pihaknya bersama warga berkomitmen untuk berhijrah, mengubah kawasan ini menjadi lebih baik.

“Saya ingin warga di eks lokalisasi semua berhasil, nanti kalau JLLB (Jalur Lingkar Luar Barat) jadi dan box culvert bisa tertutup, nanti juga akan menjadi akses perekonomian warga,” katanya.

Selain melakukan pemberdayaan ekonomi masyarakat eks lokalisasi melalui koperasi, a Risma juga mengungkapkan bahwa Pemkot Surabaya juga memiliki program di bidang pendidikan, seperti beasiswa pramugari dan pilot. Ia mengajak para orang tua di eks lokalisasi agar memanfaatkan program tersebut untuk mengubah masa depan anak-anaknya supaya lebih baik.

"Kita juga memiliki program-program beasiswa di Pemkot Surabaya. Semua SPP ditanggung oleh Pemkot Surabaya. Anak-anak harus punya masa depan dan harus lebih baik dari orang tuanya," ungkapnya.

Risma juga ingin membangun wisata baru berupa taman anggrek untuk mendatangkan wisatawan. Dengan adanya kebun anggrek tersebut, diharapkan juga berdampak pada meningkatnya ekonomi warga di sekitar.

"Insya Allah tahun ini, kita akan buat taman anggrek di sini. Saya harap warga nanti bisa menikmati hasilnya. Ini akan menjadi wisata baru yang akan menarik pengunjung untuk datang," ucapnya.

Lurah Sememi, Kecamatan Benowo Surabaya Ferdi Ardiansyah mengatakan, rencananya taman anggrek itu berada di eks lokalisasi Gedung Wisma Barbara, Jalan Sememi Jaya Gang II Surabaya. Saat ini, Pemkot Surabaya sedang fokus melakukan pembangunan tahap pertama untuk green house yang berada di sisi utara gedung tersebut.

“Untuk pembangunan green house dalam waktu dekat akan selesai, nanti baru merambah ke sisi baratnya Wisma Barbara,” kata Fredi.

Ferdi mengungkapkan, luasan lahan yang saat ini sedang dikerjakan Pemkot Surabaya untuk green house sekitar 300 x 400 meter persegi. Pembangunan taman anggrek akan dilakukan secara bertahap. Setelah sisi utara Gedung Wisma Barbara selesai, pembangunan akan dilanjutkan di sisi depan dan belakang. “Nanti luasan totalnya mencapai 1 hektar, sementara untuk pengelolanya dari Dinas Pertanian,” ujarnya.

Ia menambahkan selain proses pembibitan, Pemkot Surabaya juga berencana membudidayakan tanaman anggrek di lokasi tersebut. Berbagai jenis tanaman anggrek akan dibudidayakan melalui green house itu. Dengan begitu, pihaknya berharap, adanya taman anggrek ini dapat meningkatkan perekonomian warga sekitar.

“Jadi nanti warga sekitar akan dilatih oleh pemkot, bagaimana untuk membudidayakan tanaman anggrek,” katanya.
(msd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.4545 seconds (0.1#10.140)