Pamit Cari Kerang Laut, Nelayan Blitar Tewas di Gugusan Karang

Senin, 20 Mei 2019 - 16:35 WIB
Pamit Cari Kerang Laut, Nelayan Blitar Tewas di Gugusan Karang
Pamit Cari Kerang Laut, Nelayan Blitar Tewas di Gugusan Karang
A A A
BLITAR - Sunardi (44) warga Desa Tugurejo, Kecamatan Wates Kabupaten Blitar ditemukan tewas di gugusan karang kawasan Pantai Gurah, Kecamatan Wates Kabupaten Blitar. Sunardi merupakan nelayan setempat yang sebelumnya berpamitan mencari kerang laut.

"Korban ditemukan di sekitar pulau Karangsumbang, yakni sekitar 1 kilometer dari pantai Gurah," ujar Kasubag Humas Polres Blitar Iptu M Burhanuddin dalam keterangan tertulisnya Senin (20/5/2019). Insiden itu berlangsung Minggu kemarin (19/5). Ceritanya, Sunardi bersama enam nelayan lain tengah berburu kerang laut.

Dari pantai Gurah, ketujuh orang itu berperahu ke tengah laut. Sesampai di gugusan karang yang bernama pulau Karangsumbang, masing masing orang berbagi tugas. Kecuali saksi Taji (36) yang dipercaya menjaga perahu, semua nelayan turun ke pulau, termasuk korban.

Keenamnya menyebar. Mendatangi titik titik yang menjadi tempat berkumpulnya kerang laut. "Tidak berlangsung lama, pada saat itu menurut keterangan saksi, datang ombak besar," kata Burhanuddin. Tidak hanya sekali. Ombak besar yang datang tiba tiba itu menerjang pulau Karangsumbang sampai tiga kali.

Semua spontan berusaha mencari selamat sendiri sendiri. Berpegangan apa saja agar tidak terpental ke lautan. Saat ombak reda, para nelayan sontak berteriak saling mengabarkan keadaan masing masing. Yang tidak bersuara hanya Sunardi. Yang bersangkutan juga tidak ada di tempatnya.

Pencarian langsung dilakukan. Setelah setengah jam menyisir kesana kemari korban ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa. Kematian korban diduga akibat terseret ombak besar dan terbentur gugusan karang. Jasad langsung dibawa ke puskesmas setempat guna dilakukan pemeriksaan medis.

Namun pihak keluarga menolak dilakukannya otopsi. Keluarga menyatakan menerima apa yang sudah menimpa Sunardi. Saat itu juga jenazah korban dimakamkan. "Pihak keluarga tidak menghendaki otopsi dan membuat surat pernyataan yang diketahui kepala desa," ungkapnya.
(msd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.9459 seconds (0.1#10.140)