Karena Sakit, Warga AS Tewas Saat Mendaki Gunung Semeru

Senin, 20 Mei 2019 - 15:54 WIB
Karena Sakit, Warga AS Tewas Saat Mendaki Gunung Semeru
Seorang pendaki Gunung Semeru, Prasetio Tjondro warga negara Amerika Serikat (AS) dilaporkan meninggal dunia karena sakit. Foto/Ilustrasi
A A A
MALANG - Prasetio Tjondro (62) warga negara Amerika Serikat (AS) tewas saat mendaki Gunung Semeru. Pendaki ini tewas saat berada di Ranu Kumbolo, akibat sakit diare.

Menurut Kepala Sub Bagian Data Evaluasi Lapangan dan Kehumasan, Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS), Sarif Hidayat menyebutkan, korban tewas pada Minggu (19/5/2019) dini hari, sekitar pukul 24.28 WIB.

Korban diketahui bersama rombongannya, yang berjumlah sekitar 21 orang melakukan pendakian ke Gunung Semeru, pada Jumat (17/5/2019). "Mereka terbagi dalam tiga tim. Setiap tim terdiri dari tujuh orang didampingi poter dan guide," terangnya.

Selain korban, dari 21 anggota rombongan pendaki tersebut salah satunya diketahui berprofesi sebagai dokter, yakni atas nama Lili, yang berada di rombongan kedua.

Tim pertama yang terdiri dari Sofian Tatag (61), Emanuel Evan Hartanto (23), Endang Setyo Purnowati (48), FX Susanto Wijojosantoso (59), Hing Hartanto (61 th), Ratna Eka Dewi Tatag (54), dan Prasetio Tjondro (62) berangkat dari Ranu Pani, pada Jumat (17/5/2019) sekitar pukul 10.11 WIB.

"Dari ketujuh pendaki yang ada di tim pertama tersebut, hanya korban saja yang berpaspor AS. Sementara enam orang lainnya merupakan Warga Negara Indonesia (WNI)," ungkap Sarif.

Rombongan pertama tersebut, tiba di Ranu Kumbolo sekitar pukul 18.00 WIB. Mereka beristirahat dan mendirikan tenda. Pada hari Sabtu (18/5/2019), korban mengeluh sakit perut dan meminta obat diare ke Lili yang berada di tim kedua.

Pada malam harinya, kondisi kesehatan korban, menurut Sarif semakin memburuk. Sehingga oleh teman-temannya dan porter, korban dipindahkan ke shelter Ranu Kumbolo untuk menghangatkan badan dan mendapatkan pertolongan pertama sekaligus penanganan lainnya.

"Sekitar pukul 22.15 WIB, Siswanto, petugas jaga Resort Pos Taman Nasional di Ranu Pani, menerima laporan dari salah satu anggota pendaki bahwa kondisi korban semakin memburuk, dan meminta dilakukan evakuasi," ungkapnya.

Petugas Resort Pos Taman Nasional di Ranu Pani, langsung menghubungi tim evakuasi untuk segera mengevakuasi korban dari Ranu Kumbolo, menuju ke Ranu Pani. Namun, pada Minggu (19/5/2019) dini hari, sekitar pukul 24.28 WIB, nyawa korban tidak bisa tertolong lagi.

"Korban langsung dievakuasi dan baru tiba di Ranu Pani sekitar pukul 04.55 WIB. Korban disemayamkan di musholla yang berada di sekitar Resor Ranu Pani, untuk dilakukan pemeriksaan ulang, dan memastikan korban telah meninggal dunia," terang Sarif.

Korban akhirnya dievakuasi ke RSUD Lumajang, untuk memperoleh rekomendasi. Selanjutnya, korban diberangkatkan ke Yogjakarta, pada Minggu (19/5/2019) siang.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 3.5539 seconds (0.1#10.140)