Harga Bahan Pokok di Blitar Stabil, Bawang Putih Rp 30 ribu
A
A
A
BLITAR - Jelang hari raya Idul Fitri, harga bahan pokok di sejumlah pasar tradisional dan swalayan di Kabupaten Blitar terus diawasi. Hasil cek lapangan, tim Satgas Pangan Polres Blitar bersama sejumlah dinas Pemkab Blitar menjumpai harga yang tetap stabil.
Seperti bawang putih, yang sebelumnya melambung Rp 80 ribu per kilogram turun menjadi Rp 30 ribu. Sedangkan bawang merah cenderung stagnan di kisaran harga Rp 28 ribu per kilogram.
"Harga komoditas di pasar tradisional seperti bawang putih, bawang merah, daging ayam dan sapi masih stabil," ujar Kapolres Blitar AKBP Anissullah M Ridha kepada wartawan.
Sidak diawali di pasar tradisional Wlingi. Para petugas terlibat percakapan langsung dengan pedagang. Mulai harga hingga ketersediaan stok bahan pokok menjadi tema perbincangan.
Dari pasar sidak berlanjut ke sejumlah swalayan. Di etalase salah satu pedagang swalayan petugas menemukan makanan basah yang sudah berjamur. "Kami langsung meminta produk itu (jamuran) untuk segera ditarik," kata Anissullah.
Sidak rutin jelang lebaran ini untuk mencegah penimbunan yang berakibat melonjaknya harga jual. Tidak hanya di pasar tradisional dan swalayan, sidak juga dilakukan ke distributor. "Pengecekan akan terus kami lakukan," tegas Anissullah.
Terkait situasi komoditas pangan jelang lebaran Bupati Blitar Rijanto jauh hari mengeluarkan warning tegas kepada para oknum tidak melakukan penimbunan. Bagi yang terbukti menimbun Rijanto memperingatkan sanksi yang diterima cukup berat.
"Jadi jangan coba coba menimbun. Untuk warga sebaiknya membeli kebutuhan dengan jumlah sewajarnya saja," katanya.
Seperti bawang putih, yang sebelumnya melambung Rp 80 ribu per kilogram turun menjadi Rp 30 ribu. Sedangkan bawang merah cenderung stagnan di kisaran harga Rp 28 ribu per kilogram.
"Harga komoditas di pasar tradisional seperti bawang putih, bawang merah, daging ayam dan sapi masih stabil," ujar Kapolres Blitar AKBP Anissullah M Ridha kepada wartawan.
Sidak diawali di pasar tradisional Wlingi. Para petugas terlibat percakapan langsung dengan pedagang. Mulai harga hingga ketersediaan stok bahan pokok menjadi tema perbincangan.
Dari pasar sidak berlanjut ke sejumlah swalayan. Di etalase salah satu pedagang swalayan petugas menemukan makanan basah yang sudah berjamur. "Kami langsung meminta produk itu (jamuran) untuk segera ditarik," kata Anissullah.
Sidak rutin jelang lebaran ini untuk mencegah penimbunan yang berakibat melonjaknya harga jual. Tidak hanya di pasar tradisional dan swalayan, sidak juga dilakukan ke distributor. "Pengecekan akan terus kami lakukan," tegas Anissullah.
Terkait situasi komoditas pangan jelang lebaran Bupati Blitar Rijanto jauh hari mengeluarkan warning tegas kepada para oknum tidak melakukan penimbunan. Bagi yang terbukti menimbun Rijanto memperingatkan sanksi yang diterima cukup berat.
"Jadi jangan coba coba menimbun. Untuk warga sebaiknya membeli kebutuhan dengan jumlah sewajarnya saja," katanya.
(msd)