Sutiaji Bangun Silaturahmi Ulama dan Umara Kota Malang

Rabu, 22 Mei 2019 - 00:38 WIB
Sutiaji Bangun Silaturahmi Ulama dan Umara Kota Malang
Pemkot Malang, menggelar silaturahmi dengan para ulama di Masjid Baiturrahim Balai Kota Malang. Foto/Ist.
A A A
MALANG - Forum silaturahmi Pemkot Malang, dengan para ulama kembali digelar. Forum ini dihadiri oleh Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan tokoh agama.

Narasumber dalam forum ini di antaranya, Wali Kota Malang, Sutiaji, dan Ketua Majelis Ulama Indonesi (MUI) Kota Malang, KH. Baidowi Muslich.

Dalam sambutannya, Sutiaji mengaku, selama ini di Kota Malang, telah terbangun kebersamaan ulama umaro dengan Pemkot Malang. Mulai dari permasalahan bendera tauhid, deklarasi paslon tertentu, dan sampai dengan permasalahan buka bersama yang viral.

"Kemarin kami buat edaran jangan makan secara demonstratif, yang kami khawatirkan itu terjadi. Berkaitan dengan video yang viral, berbuka dengan miras. Kemarin saya panggil seluruh manajemen baik hotel maupun produk," ujarnya.

"Ini yang perlunya kita komunikasi secara terus-menerus, mudahan-mudahan kita termasuk hamba Allah yang tidak munafik, karena orang munafik senang memviralkan sesuatu yang belum pasti," pungkas Sutiaji.

Sementara itu Ketua MUI Kota Malang, KH. Baidlowi Muslich dalam kesempatan silaturahmi kali ini menjelaskan tentang akhlak yang baik. Peranan ulama dan umaro tidak pernah lepas dari membimbing bangsa yang baik.

"Maka antara ulama dan umaro ini akan kita bina terus-menerus, bagaimana menbina Indonesia ini menjadi negara yang terbaik. Dalam pengertian baik ini ya segalanya, termasuk ekonominya, sosial budaya-nya dan seluruhnya baik, paling tidak karakternya," ujarnya.

Terkait dengan pilpres, Baidlowi Muslich menyampaikan pentingnya pemimpin. "Pilpres ini, merupakan suatu keniscayaan. Kita sebagai bangsa tidak mungkin dihindari untuk memilih pemimpin. Memilih pemimpin itu wajib. Sebab kalo tidak ada pemimpin, tidak ada negara dan suatu bangsa.” Ujarnya.

"Siapapun nanti yang oleh Allah dipilih menjadi presiden, menjadi pemimpin kita, wajib kita taati dan kita doakan, kita dicintai. Pemimpin yang paling baik adalah yang dicintai rakyatnya. Maka rakyat harus mencintai pemimpinnya. Ke depan kita harapkan menjadikan Indonesia menjadi negara baldatun thayyibatun wa rabbun ghafûr. Gemah ripah loh jinawi, Negeri yang aman dan tentram dengan penduduk yang beriman, bertaqwa kepada Allah SWT," pungkas Baidlowi Muslich.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 3.8894 seconds (0.1#10.140)