BPJS Ketenagakerjaan Cabang Surabaya Rungkut Jual Sembako Murah Untuk PKH

Rabu, 22 Mei 2019 - 14:13 WIB
BPJS Ketenagakerjaan Cabang Surabaya Rungkut Jual Sembako Murah Untuk PKH
Bazaar sembako murah BPJS Ketenagakerjaan Cabang Surabaya Rungkut, di kebon Bibit Bratang Surabaya, Rabu (22/5/2019). Foto/SINDONews/Ali Masduki
A A A
SURABAYA - Mengisi Bulan Ramadan dan menyambut Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah, Kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Surabaya Rungkut menggelar bazar atau pasar semboko murah.

Bazar sembako murah ini merupakan bagian dari Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) BPJS Ketenagakerjaan pada masyarakat yang digelar rutin.

Pada Ramadhan tahun ini, BPJS Ketenagakerjaan Cabang Surabaya Rungkut bekerja sama dengan Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur, melaksanakan bazar murah untuk Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan serta masyarakat umum di Kebon Bibit Bratang Surabaya.

Kepala Kantor Cabang Surabaya Rungkut BPJS Ketenagakerjaan Oki Widya Gandha, mengatakan selama Ramadhan 2019 ini, pihaknya menyipkan 600 paket sembako murah. Sedangkan untuk Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dikawasan Gubeng Surabaya ini disiapkan 450 paket sembako murah. Sebako seharga Rp150.00 tersebut dijual dengan harga Rp75.000.

"Sebelumnya kami sudah gelar sembako murah ini di dua pasar, yakni Pasar Dukuh Menanggal 100 paket dan Pasar Kendangsari 50 paket," kata dia saat ditemui di Kebon Bibit Bratang, Rabu (22/5).

Digelarnya Bazaar sembako murah, kata Oki, selain untuk membantu meringankan beban masyarakat, sekaligus memperkenalkan BPJS Ketenagakerjaan pada masyarakat umum. Menurut dia, selama ini masyarakat masih rancu memahami antara BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan.

"Ini adalah salah satu upaya kita untuk memperkenalkan dan menyadarkan supaya BPJS Ketenagakerjaan menjadi kebutuhan. Dengan hanya minimal membayar iuran Rp.16.800, tapi resiko sosial ekonomi dan kematian terlidungi," kata Oki.

Dia berharap setelah para PKH paham akan manfaat BPJS TK, mereka yang sudah menjadi peserta supaya tertib membayar iuran. Sedangkan yang belum supaya mengajak yang lain mendaftar sebagai peserta BPJS Keteranagakerjaan.

Terkait kepatuhan peserta Bukan Penerima Upah (BPU), BPJS Ketenagakerjaan bekerjasama dengan tenaga agen perisai sebagai koordinator setiap kelompok di masyarakat. Perisai tersebut sebagai kepanjangan tangan BPJS TK dilapangan yang bertugas mengingatkan peserta tentang iuran hingga mengurus jika ada klaim.

"Jadi gak perlu kami lagi yang datang, mereka hubungannya dengan perisai itu selaku agen dan koordinatornya. Termasuk apabila ada resiko kecelakaan yang mengurus agen perisai itu," tegas Oki.

Hingga saat ini sudah ada 8000 PKH yang jadi peserta BPU, di BPJS Ketenagakerjaan Cabang Surabaya Rungkut. Raihan tersebut meningkat 40% dari tahun sebelumnya.

Salah satu Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan, Suwarno, menggakui sebagai pedagang yang sering beraktivitas jalan, asuransi milik negara ini sangat dibutuhkan untuk perlindungan dirinya. Dia sudah tercatat sebagai peserta BPJS ketenagakerjaan selama 3 tahun.

"Ini sangat penting untuk asuransi diri kita kalau ada kecelakaan," kata warga Baratang Binangun ini singkat.
(nth)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.8394 seconds (0.1#10.140)