Khofifah Pastikan Persediaan Bahan Pokok Aman Hingga Lebaran

SURABAYA - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa bersama Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman meninjau persediaan bahan pangan di pasar Porong, Sidoarjo.

Menjelang Lebaran 2019, orang nomor satu di Jatim itu menjamin persediaan bahan pokok seperti beras, gula, minyak goreng, daging, ayam, dan telur dalam posisi aman.

Khofifah mengatakan, setiap melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke pasar, selalu menanyakan harga dan kondisi stok pada para penjual.

Pihaknya melakukan monitoring untuk memantau ketersediaan bahan pangan di pasar-pasar yang menjadi titik pantau Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim.

Setidaknya, ada 25 titik pasar dari 8 kabupaten dan kota di Jatim menjadi titik pantau BPS. "Saya sampaikan pada masyarakat bahwa, stok bahan pokok kita aman saat dan setelah Lebaran," ujarnya.

Dalam kesempatan ini Khofifah mengungkapkan, harga cabe sempat anjlok karena kelebihan pasokan (over supply). Dari kebutuhan memenuhi pasar Jatim yang hanya cukup 2.700 hektare, tapi ada 5.000 hektare. Sehingga, pasokan berlebih.

Beberapa rekomendasi pun disampaikannya terkait hal tersebut. Salah satunya, pengusaha yang menggunakan bahan baku cabe diminta tidak menggunakan cabe kering impor.

"Gunakan saja cabe dari petani Jatim. Kita juga minta kepada bupati dan walikota, saat harga cabe turun, mereka melakukan aksi borong dan dibagikan kepada masyarakat sekitar," ujarnya.

Lebih jauh Khofifah menjelaskan, langkah jangka panjang yang akan dilakukan yakni memanfaatkan Puspa Agro untuk dijadikan BUMD Pangan. Sehingga dapat melakukan fungsi stabilisasi harga bahan pangan pokok.

"Kami juga koordinasi dengan Bulog ketika serapan gabah cukup rendah. Kami koordinasi dan ternyata memang ada kekurangan gudang misalnya," tandasnya.

Sementara itu, Mentan Amran Sulaiman mengapresiasi langkah Khofifah untuk membuat harga bahan pokok menjadi stabil menjelang dan pasca Lebaran. Menurutnya, bahan pangan selama ramadhan dan Lebaran stoknya cukup dan harganya stabil.

Di samping itu, dia meminta Bulog agar membeli langsung hasil pertanian yang produksinya berlebih. "Bulog harus segera melakukan serapan hasil pertanian tersebut. Sekali lagi, kami minta ke Bulog agar nanti menyerap cabe petani," terangnya.