Khofifah Minta Warga Jatim Tak Mudah Terprovokasi

Jum'at, 24 Mei 2019 - 14:07 WIB
Khofifah Minta Warga Jatim Tak Mudah Terprovokasi
Gubernur Jatim Khofifah mengimbau warga Jatim untuk menahan diri dan tidak terprovokasi dengan aksi kelompok yang membuat suasana tidak kondusif. Foto/SINDOnews/Dok
A A A
SURABAYA - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa menyesalkan aksi pembakaran Kantor Polsek Tambelangan, Sampang, Madura.

Orang nomor satu di Jatim itu mendorong Polisi segera memproses hukum siapapun pelaku dan provokator pembakar kantor aparat penegak hukum tersebut.

Khofifah mengimbau kepada seluruh masyarakat Jatim untuk menahan diri dan tidak terprovokasi dengan aksi kelompok yang membuat suasana tidak kondusif. Pihaknya juga mendukung semua langkah dan upaya Polri/TNI dalam menjaga stabilitas keamanan diseluruh wilayah Indonesia, termasuk Jatim.

"Jangan mudah termakan isu, segera tabayun (klarifikasi) jika ada yang kurang jelas. katanya ini, katanya itu. Cari informasi yang benar-benar valid karena saat-saat seperti ini banyak beredar berita bohong atau hoaks yang bermaksud memprovokasi dan mengadu domba masyarakat. Jangan terpancing," kata Khofifah, Jum'at (24/5/2019).

Terkait aksi demonstrasi 22 Mei lalu, Khofifah menilai, aksi tersebut sudah lazim di negara demokrasi. Demonstrasi, kata dia, adalah cara lain untuk mengawal dan mengkritisi kebijakan pemerintah jika dianggap tidak sejalan dengan keinginan rakyat. Yang menjadi masalah, jika aksi yang seharusnya berjalan damai justru diwarnai aksi anarkisme, kekerasan, dan pengrusakan, apalagi jika sampai menimbulkan korban jiwa. "Semua pihak menghormati kesepakatan yang sudah tertuang dalam konstitusi," ujar dia.

Regulasi, lanjut dia, termasuk memberi amanah pada Mahkamah Konsitutsi (MK) yang memiliki legitimasi untuk memutus sengketa hasil pemilu. Maka, merupakan kewajiban seluruh elemen bangsa tetap mengedepankan persatuan dan kesatuan dalam bingkai NKRI.

"Demokrasi merupakan berkah bagi bangsa Indonesia. Jangan sampai berbalik menjadi musibah. Jika tidak puas dengan hasil Pemilu maka makanismenya juga dilaksanakan secara konstitusional," kata dia.
(nth)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.9105 seconds (0.1#10.140)