Blitar Kondusif, Polisi Terus Kampanyekan Perang Terhadap Hoax

Minggu, 26 Mei 2019 - 19:00 WIB
Blitar Kondusif, Polisi Terus Kampanyekan Perang Terhadap Hoax
Blitar Kondusif, Polisi Terus Kampanyekan Perang Terhadap Hoax
A A A
BLITAR - Paska peristiwa kerusuhan 22 Mei di Jakarta dan ditangkapnya sejumlah pelaku penyebar kabar bohong (hoax), Polres Blitar terus menggencarkan kampanye anti hoax.

Tidak hanya melakukan sosialisasi secara resmi. Perang terhadap hoax terus digelorakan dalam kegiatan safari ramadan, yakni terutama melalui forum forum setelah menunaikan ibadah salat berjamaah.

“Termasuk juga setelah salat subuh, yakni melalui kuliah subuh,“ ujar Kapolres Blitar AKBP Anissullah M Ridha kepada wartawan Minggu (26/5/2019). Tidak hanya mengandung fitnah yang jahat kabar hoax juga berpotensi memecah belah.

Gara gara hoax dua kelompok yang berbeda kepentingan politik bisa saling bertikai. Namun di Blitar sendiri, kata Anissullah, situasi yang dikhawatirkan itu tidak terjadi.

Situasi di Blitar menurut dia relatif kondusif. Kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat terkendali dengan baik. Kendati demikian, segala upaya preventif harus terus dilakukan. “Kami berharap situasi yang kondusif itu bisa terus dipertahankan,“ harap Anissulah. Kepada warga masyarakat kepolisian menghimbau untuk tidak mudah menyebarkan informasi yang belum jelas sumbernya.

Setiap informasi hendaknya dipastikan kebenarannya. Terutama ketika berkomunikasi di media sosial. Anissullah meminta untuk menghindari penyebaran informasi provokatif. Disisi lain jika dipastikan sebagai kabar hoax, penyebar bisa terjerat aturan hukum yang berlaku.

“Sebaiknya dicek dulu kebenaran dari beritanya. Jangan mudah menyebarkan, “tegasnya menambahkan apa yang dilakukan dalam upaya menjaga keutuhan NKRI dan kerukunan umat beragaama.

Sementara terkait peristiwa kerusuhan 22 Mei lalu, Ketua Tanfidziah NU Kabupaten Blitar KH Masdain Rifai menyampaikan keprihatinanya. Kekerasan yang berujung pengerusakan dan menimbulkan jatuhnya korban jiwa seharusnya tidak terjadi.

Menurut dia usai pemilu seharusnya masyarakat kembali bersatu padu, bukan malah terpecah belah. “Kami tentu mengecam aksi aksi kerusuhan itu. Dan kita hal itu tidak sampai terjadi di daerah, khususnya Blitar, “ujarnya.
(msd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.2197 seconds (0.1#10.140)