Saat Diracik Bubuk Petasan di Kediri Meledak, 1 Tewas

Minggu, 26 Mei 2019 - 21:24 WIB
Saat Diracik Bubuk Petasan di Kediri Meledak, 1 Tewas
Racikan bubuk petasan meledak di Kediri, satu orang korban tewas. Foto/Ilustrasi
A A A
KEDIRI - Ledakan hebat yang diduga dari tempat pembuatan petasan, terjadi di Dusun Sukorejo, Desa Kepung, Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri, Munggu (26/5/2019).

Dalam insiden itu, satu orang diinformasikan meninggal dunia dan dua orang terluka serius. Korban meninggal dunia atas nama Budi (45) warga setempat. Lelaki yang bekerja sebagai satpam itu tewas seketika di lokasi kejadian.

Sementara Dwi Mutiara (43) yang merupakan adik kandung Budi, dan Suwaji (47) yang merupakan tetangga, mengalami luka bakar parah.

Keduanya langsung dilarikan ke rumah sakit umum daerah wilayah Pare, Kabupaten Kediri. Menurut keterangan Kasubag Humas Polsek Kepung Aiptu Sugianto, ledakan yang ditimbulkan sangat dahsyat.

Tidak hanya menelan satu korban jiwa. Ledakan juga merusak bangunan dapur rumah korban (Budi). "Bahkan korban sampai terpental beberapa meter," ujarnya kepada wartawan Minggu (26/5/2019).

Di lokasi kejadian yang berlangsung siang hari itu petugas mengamankan dua buah botol plastik yang digunakan untuk meracik obat petasan, bubuk urea dan tujuh selongsong petasan seukuran kaleng susu.

Informasi yang dihimpun, insiden terjadi saat proses pembuatan. Ceritanya korban Budi membuat petasan untuk menyambut lebaran. Beberapa diantaranya rencananya juga akan digunakan pada bulan ramadan ini.

Dalam proses pembuatan ini Budi mengajak Dwi, adiknya dan Suwaji tetangganya. Semua proses dilakukan ketiganya secara manual. Informasinya insiden terjadi pada saat obat mercon, yakni potasium, pupuk urea dan belerang tengah diracik.

Diduga karena gesekan dan panas, bahan petasan yang berjumlah cukup besar itu meledak. Akibat luka parah yang diderita, Budi meninggal dunia di tempat. Sementara Dwi mengalami patah kaki kiri dan Suwaji menderita luka bakar serius pada bagian perut dan dada.

Dalam penyelidikan sementara petasan itu tidak untuk diperjualbelikan. Namun menurut Sugianto, petugas masih melakukan pengembangan. "Kita masih melakukan pengembangan penyelidikan," katanya.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 4.1567 seconds (0.1#10.140)