Puasa Ramadhan, 25 Siswa Kopaska Menyusup ke Daerah Lawan, Ada Apa?

Senin, 27 Mei 2019 - 14:02 WIB
Puasa Ramadhan, 25 Siswa Kopaska Menyusup ke Daerah Lawan, Ada Apa?
Prajurit Satuan Komando Pasukan Katak (Kopaska), melakukan latihan terjun tempur Free Fall dari pesawat Casa Skuadron Udara 600 Wing Udara-2 Puspenerbal Juanda Surabaya. Foto/SINDOnews/Ali Masduki
A A A
SURABAYA - Sebanyak 25 siswa Komando Pasukan Katak (Kopaska), melakukan penerjunan, lalu bergerak dengan cepat dan senyap menyusup ke daerah yang dikuasai lawan.

Para siswa dari sekolah komando pasukan elit TNI AL ini diterjunkan langsung dari udara menggunakan pesawat Casa Skuadron Udara 600 Wing Udara-2 Pusat Penerbangan TNI AL (Puspenerbal).

Menggunakan teknik terjun tempur Free Fall, satu-persatu prajurit elit TNI AL berjuluk hantu laut ini sukses terjun dari ketinggian 6.000 feet, dan 10.000 feet.

Puasa Ramadhan, 25 Siswa Kopaska Menyusup ke Daerah Lawan, Ada Apa?


Komandan Sekolah Komando Pasukan Katak (Sekopaska), Mayor Laut (P) Sadarianto, mengatakan, kegiatan tersebut merupakan salah satu materi Latihan Praktek Pasukan Udara (Lattek Keparaan), siswa Pendidikan Komando Pasukan Katak (Dikkopaska) TNI AL Angkatan XLII Tahun 2019.

"Terjun payung merupakan salah satu ketrampilan yang mutlak dimiliki oleh setiap pasukan elit Kopaska. Kemampuan ini sebagai penunjang dalam melaksanakan tugas infiltrasi masuk ke daerah yang dikuasai musuh melalui media udara," katanya.

Ketrampilan terjun free fall ini juga sebagai skill tambahan untuk Kopaska, selain teknik terjun statik. "Nanti mereka disiapkan jadi atlit juga. Kan kalau masa damai kita bermainnya di atlit, atau saat latihan bersama dengan negara lain biar ada bergening," ujarnya.

Puasa Ramadhan, 25 Siswa Kopaska Menyusup ke Daerah Lawan, Ada Apa?


Selama proses latihan terjun Free Fall, para siswa dibimbing langsung oleh 7 jumping master mulau dari tanggal 17 Mei 2019 lalu. Menurut salah satu jumping master, Setio Hariosono, para siswa dapat menerima instruksi dengan sangat baik. Bahkan siswa belajar lebih cepat dari prediksi para jumping master.

"Untuk solo jump sudah bagus. Ini lulusan terbagus, rata-rata 3 sampai 4 kali sudah berani. Biasanya kita kawal sampai 7 kali," tegasnya.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 5.2001 seconds (0.1#10.140)