Menjalani Puasa Ramadhan di Amerika Serikat, Apa Asiknya?

Selasa, 28 Mei 2019 - 14:32 WIB
Menjalani Puasa Ramadhan di Amerika Serikat, Apa Asiknya?
Kepala Konsulat Jenderal Amerika Serikat untuk Surabaya, Andrew Kelly. Foto/Ist
A A A
SURABAYA - Bulan suci Ramadhan, menjadi bulan yang paling ditunggu oleh umat muslim di seluruh dunia, tanpa terkecuali mereka yang kini tinggal di Amerika Serikat (AS).

Meskipun jumlah umat muslim di Negeri Paman Sam ini hanya sekitar 1 persen. Namun, puasa Ramadhan selalu menghadirkan berkah kebahagiaan tersendiri.

Dari kisah yang diceritakan Kepala Konsulat Jenderal AS untuk Surabaya, Andrew Kelly, masyarakat muslim AS sama dengan umat muslim di Indonesia ketika menyambut ramadhan.

"Bulan ramadhan adalah bulan yang penting untuk orang yang beragama Islam. Untuk masyarakat muslim di Indonesia, tapi juga untuk masyarakat muslim di AS," ujarnya, Selasa (28/5/2019).

Andrew berbagi pengalaman dan menceritakan suasana ramadan di AS, dihadapan ratusan mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), melalui dialog santai. "Ramadan di Amerika, mirip dengan ramadhan di Indonesia," katanya.

Kemiripan yang dimaksud Andrew adalah, ada sahur, kemudian juga buka puasa. Di Amerika, juga menyelenggarakan acara buka bersama, sebagaimana yang juga dilakukan umat Muslim di Indonesia.

"Mereka buka puasa, termasuk buka puasa bersama, dengan teman teman dari agama lain," imbuhnya.

Diceritakan Andrew juga, ada tradisi berbeda yang dilakukan oleh umat muslim di AS, saat melaksanakan buka puasa bersama. Mengingat agama Islam merupakan minoritas, justru buka puasa bersama dilakukan dengan teman beda agama.

Andrew mengakui, di AS, berbuka puasa bersama tidak hanya dilakukan oleh masyarakat muslim. Bahkan masing-masing agama yang ada disana, juga menyelenggarakan kegiatan buka bersama.

"Di AS, yang menjadi tuan rumah untuk buka puasa bersama, Masjid yang menjadi tuan rumah buka puasa, tempat ibadah Yahudi, Gereja Katolik, Kristen, tempat ibadah Hindu, Budha, campur campur," pungkasnya.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.8477 seconds (0.1#10.140)