Redakan Ketegangan Politik, Muhammadiyah Dorong Pertemuan Jokowi-Prabowo

Rabu, 29 Mei 2019 - 04:25 WIB
Redakan Ketegangan Politik, Muhammadiyah Dorong Pertemuan Jokowi-Prabowo
Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, Sekum PP Muhammadiyah Abdul Muti, dan Ketua PP Muhammadiyah Dadang Kahmad berdiskusi dengan wartawan di Gedung PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta, Selasa (28/5/2019). Foto/SINDOnews/Abdul Malik Mubarok
A A A
JAKARTA - Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah mendorong segera dilakukan pertemuan antara Calon Presiden (Capres) Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto untuk meredakan ketegangan politik di Tanah Air.

Paling tidak pertemuan bisa dilakukan menjelang atau sesudah Hari Raya Idul Fitri.

Sekretaris Umum (Sekum) PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti mengatakan, pertemuan kedua tokoh bangsa tersebut sangat ditunggu oleh masyarakat. Sebab, putusan Mahkamah Konstitusi (MK) atas sengketa Pemilihan Presiden (Pilpres) masih cukup lama, yakni pada 28 Juni 2019.

"Kalau bisa dilakukan lebih awal bisa menjadi modal sosial politik bagi masyarakat untuk menerima putusan MK (Mahkamah Konstitusi)," kata Abdul Mu'ti seusai acara Buka Puasa Bersama Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Gedung PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta, Selasa (28/5/2019).

Menurut Abdul Mu'ti, dalam pertemuan sejumlah tokoh bangsa di Kediaman Dinas Wakil Presiden, Kamis (23/5/2019) pekan lalu telah disepakati bahwa mediator pertemuan antara Jokowi dan Prabowo adalah Jusuf Kalla (JK). JK dipilih karena tidak lagi mempunyai kepentingan politik dan sosoknya bisa diterima oleh kedua capres.

"Pak JK mengungkapkan telah ada pertemuan dengan Pak Prabowo. Menurut Pak JK, Prabowo siap untuk bertemu, hanya saja masih mencari timing (waktu) yang tepat," kata Abdul Mu'ti.

Para tokoh bangsa, kata Abdul Mu'ti juga menyepakati pertemuan antara Jokowi dan Prabowo berlangsung alamiah dalam bingkai silaturahmi. "Kalau itu bisa dilakukan akan sangat bagus," pungkas dia.
(nth)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 3.8537 seconds (0.1#10.140)