Risma Ajak Warga Bergandengan Tangan Hadapi Pasar Bebas Global

Jum'at, 31 Mei 2019 - 15:17 WIB
Risma Ajak Warga Bergandengan Tangan Hadapi Pasar Bebas Global
Perayaan Hari Jadi Kota Surabaya ke-726 diperingati di Halaman Balai Kota dan Taman Surya. Foto/SINDOnews/Aan Haryono
A A A
SURABAYA - Operet Sura ing Baya yang menampilkan sosial drama cerita Raja Wijaya dan perang tartar. Semangat anak SD dan SMP kala itu sangat luar biasa, terik panas matahari tak menyurutkan mereka untuk tampil.

Resepsi itu dilanjutkan penampilan musik hadrah yang tiba-tiba mendobrak suasana. Musik patrol dan music keroncong juga menjadi pelengkap resepsi HJKS itu. Yang tak kalah menariknya, anak-anak yang memakai baju adat dari berbagai daerah, tersaji dalam resepsi itu, mereka terlihat akrab dan menari bersama, sehingga keberagaman sangat terasa dalam resepsi yang dikemas dengan luar biasa itu.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengajak warga Kota Surabaya, terutama anak-anak untuk siap menghadapi pasar bebas di tingkat global. Sebab, hal itu akan berdampak pada perdagangan barang dan jasa. Kenyataan ini harus dihadapi dan bahkan harus menjadi cambuk untuk meneguhkan persatuan dan kesatuan.

“Kini saatnya kita berdiri dan bergandeng tangan, saya yakin kita semua bisa," kata dia.

Untuk menghadapi perdagangan bebas global 2020, telah dikembangkan usaha berbasis kewirausahaan dan kemandirian yang telah berkembang pesat. Salah satunya Koperasi dan Pra Koperasi Toko Kelontong 10 Rumah Susun tersebar di Surabaya.

Dia menjelaskan, hingga saat ini sudah ada pembinaan terhadap 342 toko kelontong dalam wadah tujuh koperasi toko kelontong dan 10 Pra Koperasi Toko Kelontong di Kecamatan.

“Diharapkan tahun ini akan terbentuk 31 koperasi toko kelontong di kecamatan. Yang akan difasilitasi aplikasi untuk memudahkan kulakan dengan harga yang lebih murah. Bentuk Koperasi dipilih untuk mengakumulasi kekuatan ekonomi rakyat dan keuntungan kembali ke anggotanya,” kata dia.

Risma Ajak Warga Bergandengan Tangan Hadapi Pasar Bebas Global


Wali kota perempuan pertama di Kota Surabaya itu juga mengaku sangat bersyukur soliditas dan semangat warga kota dengan segenap pemangku kepentingan Surabaya yang sangat sungguh luar biasa, terutama dalam menghadapi rintangan ataupun hambatan dan bahkan cobaan.

“Dengan keteguhan dan persatuan warga kota, kita bisa membuktikan kemajuan dan keberhasilan Kota Surabaya yang signifikan,” kata dia.

Makanya, angka kemiskinan di Kota Surabaya turun menjadi sekitar lima persen, sementara warga kota yang mempunyai daya beli tinggi naik dari 13 persen menjadi 47 persen dalam kurun waktu 2010-2017.

Selain itu, dalam penanggulangan banjir, seluas 1.448 hektar sudah berhasil diatasi. Tinggal sekitar 2,3 persen luasan langganan banjir yang berhasil diatasi dengan penurunan air yang lebih cepat.

“Dalam rentang waktu delapan tahun terakhir ini, Surabaya mengalami penurunan suhu udara sekitar dua derajat celcius, hal itu tidak lepas dari penambahan luasan ruang terbuka hijau dan pemanfaatan air secara efektif di Surabaya,” kata dia.

Risma pun optimis bahwa warga Surabaya dan anak-anak Surabaya akan mampu menghadapi pasar bebas global. Selaku anak dan cucu para pahlawan, dia yakin anak-anak Surabaya bisa menjadi pemenang.
(nth)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.5748 seconds (0.1#10.140)