Mengintip Pelangi Abadi di Lereng Barat Pegunungan Tengger

Jum'at, 07 Juni 2019 - 08:02 WIB
Mengintip Pelangi Abadi di Lereng Barat Pegunungan Tengger
Lereng barat Gunung Semeru, menghadirkan keindahan alam yang luar biasa. Salah satunya, keberadaan Coban Pelangi di Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang. Foto/SINDOnews/Yuswantoro
A A A
MALANG - Jalan setapak berliku membelah lebatnya hutan tropis yang masih lestari di pegunungan Tengger, yang membentang dari Gunung Bromo, hingga Gunung Semeru.

Tidak jarang, jalan setapak itu menghadirkan banyak kejutan tanjakan, dan turunan curam di tepian jurang yang langsung menjorok ke aliran sungai.

Air bening, nampak mengalir membelah hijaunya hutan tropis. Liukan alirannya, layaknya ular panjang yang menggeliat di atas permadani hijau. Gemerciknya, samar-samar terdengar dari kejauhan, beradu dengan kicau burung, dan suara candaan gerombolan kera.

Turunnan curam, dan berliku, menjadi teman selama perjalanan menuju ke Coban Pelangi. Selepas dari puluhan kelokan, dan turunan curam, sebuah jembatan bambu khas pegunungan, akan menyambut kaki yang mulai lunglai menghadapi jalan setapak.

Jembatan bambu itu, melintang di atas aliran Sungai Amprong, yang begitu jernih dan indah. Hijaunya pepohonan, semakin membuat teduh jembatan bambu tersebut. Sesekali air membuih seputih kapas, saat harus membentur bebatuan di tengah aliran sungai.

Segarnya air, membuat langkah kaki yang mulai gontai diterjang jalan setapak berliku dan menurun, terhenti. Jalan setapak di sisi jembatan, menuntun langkah kaki-kaki lelah, untuk mencebur ke alirannya, mencari kesegaran sesaat, sebelum melanjutkan perjalanan menuju pelangi abadi.

Mengintip Pelangi Abadi di Lereng Barat Pegunungan Tengger


Air terjun penuh kabadian, menawarkan kedamaian di alam terbuka. Kedamaian, yang juga tercermin di antara masyarakat desa. Air terjun ini, berada di Desa Gubukklakah, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang. Lokasinya, berada di jalur pendakian menuju ke kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).

Desa Gubugklakah, berada di sebelah timur Kota Malang. Berjarak sekitar 32 kilometer (km). Banyak angkutan umum, yang bisa mengantarkan para pengunjung datang ke tempat wisata alam ini. Bahkan, saat ini hampir setiap hari kawasan air terjun selalu ramai wisatawan.

Ramainya wisatawan di Coban Pelangi ini, diakui oleh Harini (50), pedagang makanan yang berjualan di sepanjang jalur menuju ke air terjun. "Kalau dahulu ramainya hanya di hari Sabtu, dan Minggu. Sekarang, hampir setiap hari ramai. Utamanya saat pagi hari," ujarnya.

Ramainya pengunjung di air terjun yang dikelola oleh Perum Perhutani KPH Malang, tersebut. Lebih disebabkan oleh banyaknya paket wisata ke Gunung Semeru, dan Gunung Bromo, yang menjadikan Coban Pelangi, sebagai salah satu bagian dari paket perjalanan wisata.

Petugas dari Perum Perhutani KPH Malang, Katari, menyebutkan, setiap harinya rata-rata ada sekitar 50-60 pengunjung. Padahari libur jumlahnya akan semakin banyak, bisa mencapai 150 orang wisatawan. "Banyak wisatawan mancanegara yang datang ke sini, setelah berwisata ke Gunung Bromo, dan Gunung Semeru," terangnya.

Coban Pelangi, sepertinya sudah menjadi magnet untuk dikunjungi. Menawarkan keabadian, dan kesucian di Gunung Mahameru, yang suci. Pelanginya selalu abadi, mewarnai dan menghidupi segala mangkhluk.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 3.5256 seconds (0.1#10.140)