Ini Cara UMM Lahirkan Tenaga Pendidik Berwawasan Global

Sabtu, 08 Juni 2019 - 10:04 WIB
Ini Cara UMM Lahirkan Tenaga Pendidik Berwawasan Global
Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mencetak guru berwawasan global, melalui program magang dan Kuliah Kerja Nyata (KKN) internasional. Foto/Ist.
A A A
MALANG - Sampai tahun 2019, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), telah empat kali mengirimkan mahasiswanya ke Thailand.

Para mahasiswa FKIP UMM tersebut, dikirim ke Thailand untuk melaksanakan kegiatan Magang 3 Internasional. Sejak tahun 2015, FKIP UMM menjalin kerjasama dan mengirimkan mahasiswa untuk mengajar di Thailand.

Kunjungan 12 senator (anggota parlemen) Thailand yang dipimpin Jendral Dr.Tuang Antachai (mantan kepala staf Angkatan Darat/Gen.Udomchai Tammasarorat) pada tanggal 10 Agustus 2018 ke UMM meneguhkan kerjasama FKIP ini.

Magang ke Thailand ini diselenggarakan pada setiap bulan Juni. Selama satu bulan penuh, mahasiswa melaksanakan kegiatan praktek mengajar di sekolah.

Mahasiswa melaksanakan magang di sekolah yang tergabung dalam Muslim Education Development Association Thailand (MEDAT), suatu organisasi sekolah yang beranggotakan SD, SMP dan SMA di seluruh wilayah Thailand.

"Berkat kerjasama yang harmonis, setiap tahunnya FKIP mengirimkan 45 hingga 55 mahasiswa dari enam program studi (Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, PGSD, Biologi, Matematika dan PPKN) ke empat provinsi di Thailand, yaitu Bangkok, Satun, Krabi dan Songklha," ungkap Kepala Magang FKIP UMM, Nur Widodo,

Melalui Magang 3 ini, sambung Nur Widodo, mahasiswa melakukan kegiatan mengajar. Apapun latar belakang disiplin ilmunya, mereka akan mengajar Bahasa Inggris, budaya dan Bahasa Indonesia, kepanduan, dan pelajaran ekstra kurikuler lainnya.

Mulai tahun 2018 kegiatan Magang 3 ini digabungkan dengan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kependidikan. Oleh karena itu, durasi program bertambah satu bulan, sehingga magang dan KKN mahasiswa berakhir pada bulan Agustus. Dengan penggabungan magang dan KKN ini, maka mahasiswa semakin leluasa dalam merancang dan melaksanakan kegiatan kemasyarakatan.

"Melalui program gabungan ini, mahasiswa mampu mengembangkan koperasi sekolah, mengenalkan berbagai budaya daerah di Indonesia, seperti kesenian wayang, angklung, batik jumput dan lain lainnya. Bahkan ada kelompok mahasiswa yang menggerakkan gemar membaca dan literasi melalui perpustakaan keliling," ungkap Nur Widodo.

Kegiatan Magang 3 dan KKN Internasional ini sekalipun berlingkup bilateral, memiliki makna penting bagi mahasiswa. Tidak hanya terkait dengan school exposer, tetapi lebih pada international atmosphere. Mahasiswa perlu memiliki wawasan internasional, terlebih dengan telah diberlakukannya pasar bebas ASEAN sejak tahun 2015.

"Mau tidak mau, dunia pendidikan pasti terimbas oleh globalisasi, dan mahasiswa harus dipersiapkan untuk memenangi kompetisi global termasuk dalam dunia pendidikan ini," katanya.

Ini Cara UMM Lahirkan Tenaga Pendidik Berwawasan Global


Lebih jauh Nur Widodo menjelaskan, melalui magang internasional ini maka berbagai kualifikasi seperti yang dikehendaki oleh pembelajaran abad 21 antara lain kemahiran komunikasi, berfikir kreatif, bekerja sama dan bahkan kemandirian dapat dikuatkan pada mahasiswa peserta magang dan KKN Internasional ini.

"Oleh karena itulah mahasiswa peserta Magang dan KKN Internasional ini mendapatkan pembekalan yang terkait dengan pemenuhan empat kualifikasi yang dipersyaratkan, penguatan spirit de corp, penguasaan bahasa dan budaya Thailand serta tidak kalah pentingnya adalah penguasaan mapping dan traveling di Thailand," pungkasnya.

Pengalaman baik kegiatan Magang dan KKN Kependidikan tahun 2018 berhasil mendapatkan apresiasi oleh Kementerian Pendidikan Thailand dalam bentuk "Teacher of the Year". Penghargaan tersebut diperoleh berkat kerja cerdas mahasiswa dalam mengajarkan dan mengembangkan koperasi sekolah.

Mahasiswa peserta magang ini juga telah mendokumentasikan kegiatannya dalam bentuk buku. Dengan membaca buku catatan pengalaman mereka, maka pembaca dapat memetik good practice-nya.

Buku karya mahasiswa alumni program magang ini diterbitkan untuk kalangan umum. Judul bukunya "Bangsaku Kawanmu" untuk edisi tahun 2016, dan "Catatan Kenangan Thailand" untuk tahun 2018.

Pada tahun 2019 ini FKIP UMM kembali mengirimkan 46 mahasiswa untuk mengikuti kegiatan magang dan kkn internasional. Mahasiswa tersebut merupakan hasil seleksi dari 100 peminat. Ke 46 mahasiswa yang terseleksi selanjutnya telah dipersiapkan dengan intensif selama bulan Mei.

Disamping penguatan kualifikasi, pengembangan program individu, penguatan spirit de corp dan penguasaan wilayah dan budaya Thailand, untuk menajamkan kemandirian dan kepekaan sosialnya disentuh melalui program MOR, ICA dan NOLL.

Dekan FKIP UMM, Poncojari Wahyono memberikan catatan pada saat pembekalan, bahwa peserta tahun ini diharapkan tidak sekedar melaksanakan program yang telah dipersiapkannya.

"Peserta saya harapkan untuk mampu memikat hati sekolah di Thailand dengan karakter keunggulannya sehingga mendapatkan kesempatan untuk direkrut sebagai guru di Thailand setelah lulus nantinya, sebagaimana kakak tingkatnya," demikian motivasi yang diberikan untuk peserta tahun 2019 ini.

"Menjadi guru di Thailand itu sangat menjanjikan, karena tidak mensyaratkan sertifikasi seperti di Indonesia dan gajinya lumayan jauh lebih tinggi," demikian pungkasnya.

Tidak ketinggalan pula Rektor UMM, Fauzan merasa bangga dengan program Magang dan KKN Iternasional ini. "Saya mengharapkan program ini dapat diperluas lagi di berbagai negara lain. Syukur-syukur bisa di Eropa maupun Amerika" demikian pintanya.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.5131 seconds (0.1#10.140)