Anjing Pelacak Tim Cobra Temukan Sapi Lemas Terikat, Ada Apa?
A
A
A
LUMAJANG - Kerja keras Tim Cobra Polres Lumajang, untuk menemukan dua ekor sapi yang hilang dicuri kawanan pencuri spesialis hewan ternak membuahkan hasil positif.
Sapi milik Sutris (60) warga Dusun Beka, Desa Sawaran Lor, Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang, berhasil ditemukan, setelah Tim Cobra Polres Lumajang, mengerahkan anjing pelacak dan drone.
Kapolres Lumajang, AKBP Muhammad Arsal Sahban mengungkapkan, pencarian sapi yang hilang tersebut, dilakukan oleh Tim Cobra dibantu Satgas Keamanan Desa, bersama masyarakat Desa Sawaran Lor.
"Kami melakukan pencarian dengan mengikuti jejak kaki sapi yang hilang. Anjing pelacak pun diterjunkan untuk mengikuti jejak sapi, serta penggunaan drone untuk memantau dari atas," ungkapnya.
Setelah menyusuri jejak tersebut, akhirnya anjing pelacak berhasil menemukan baju yang diduga milik pelaku pencurian sapi. Tidak berselang lama, satu ekor sapi berhasil ditemukan di wilayah Desa Gambang, Desa Jenggrong, Kecamatan Ranuyoso, Kabupaten Lumajang.
Pencarian terus dilakukan, hingga menemukan sapi yang kedua di Curah Tlempik Dusun Beka Tengah, Desa Jenggrong, Kecamatan Ranuyoso, Kabupaten Lumajang. "Sapi kedua yang ditemukan dalam keadaan diikat kaki dan lehernya, sehingga kondisinya lemas," tuturnya.
Meski bersyukur bisa menemukan dua ekor sapi yang hilang, tetapi Arsal mengaku masih kecewa karena para peternak masih belum mempedulikan keselamatan sapinya sendiri, dengan memasang rantai sapi yang harganya hanya Rp100 ribu.
"Secara preventif saya telah gelorakan program tiga lapis keamanan untuk mengatasi pencurian sapi. Yaitu lapis pertama program komunitas rantai sapi, sebagai bentuk tanggung jawab pribadi para pemilik sapi," tuturnya.
Kemudian lapis kedua program garasi ternak, dimana sapi dalam satu wilayah RT dikumpulkan dalam satu kandang bersama, dan juga diawasi serta dijaga secara bersama-sama.
Lapis ketiga program pembentukan Satgas Keamanan Desa. Melalui Satga Keamanan Desa, bisa mengatasi masalah-masalah keamanan dan ketertiban di setiap desa, termasuk masalah pencurian sapi.
Saat ini Satgas Keamanan Desa sudah terbentuk di 198 desa dengan jumlah personil mencapai 5.940 orang. Mereka yang tergabung di Satga Keamanan Desa, merupakan relawan-relawan keamanan yang tidak digaji, tetapi dengan sukarela menjaga keamanan desanya.
Kapolsek Klakah, AKP Dodik Suwarno mengatakan, mulai ada kesadaran di masyarakat untuk segera melaporkan kepada petugas kepolisian, ketika terjadi pencurian sapi ataupun bentuk kejahatan lainnya.
"Adanya kesadaran untuk segera melaporkan kejadian kejahatan tersebut, membuat petugas bisa bergerak dengan cepat. Termasuk Tim Cobra Polres Lumajang bisa dengan cepat memburu pelaku, bahkan sapi yang dicuri dapat dengan cepat ditemukan," tuturnya.
Sapi milik Sutris (60) warga Dusun Beka, Desa Sawaran Lor, Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang, berhasil ditemukan, setelah Tim Cobra Polres Lumajang, mengerahkan anjing pelacak dan drone.
Kapolres Lumajang, AKBP Muhammad Arsal Sahban mengungkapkan, pencarian sapi yang hilang tersebut, dilakukan oleh Tim Cobra dibantu Satgas Keamanan Desa, bersama masyarakat Desa Sawaran Lor.
"Kami melakukan pencarian dengan mengikuti jejak kaki sapi yang hilang. Anjing pelacak pun diterjunkan untuk mengikuti jejak sapi, serta penggunaan drone untuk memantau dari atas," ungkapnya.
Setelah menyusuri jejak tersebut, akhirnya anjing pelacak berhasil menemukan baju yang diduga milik pelaku pencurian sapi. Tidak berselang lama, satu ekor sapi berhasil ditemukan di wilayah Desa Gambang, Desa Jenggrong, Kecamatan Ranuyoso, Kabupaten Lumajang.
Pencarian terus dilakukan, hingga menemukan sapi yang kedua di Curah Tlempik Dusun Beka Tengah, Desa Jenggrong, Kecamatan Ranuyoso, Kabupaten Lumajang. "Sapi kedua yang ditemukan dalam keadaan diikat kaki dan lehernya, sehingga kondisinya lemas," tuturnya.
Meski bersyukur bisa menemukan dua ekor sapi yang hilang, tetapi Arsal mengaku masih kecewa karena para peternak masih belum mempedulikan keselamatan sapinya sendiri, dengan memasang rantai sapi yang harganya hanya Rp100 ribu.
"Secara preventif saya telah gelorakan program tiga lapis keamanan untuk mengatasi pencurian sapi. Yaitu lapis pertama program komunitas rantai sapi, sebagai bentuk tanggung jawab pribadi para pemilik sapi," tuturnya.
Kemudian lapis kedua program garasi ternak, dimana sapi dalam satu wilayah RT dikumpulkan dalam satu kandang bersama, dan juga diawasi serta dijaga secara bersama-sama.
Lapis ketiga program pembentukan Satgas Keamanan Desa. Melalui Satga Keamanan Desa, bisa mengatasi masalah-masalah keamanan dan ketertiban di setiap desa, termasuk masalah pencurian sapi.
Saat ini Satgas Keamanan Desa sudah terbentuk di 198 desa dengan jumlah personil mencapai 5.940 orang. Mereka yang tergabung di Satga Keamanan Desa, merupakan relawan-relawan keamanan yang tidak digaji, tetapi dengan sukarela menjaga keamanan desanya.
Kapolsek Klakah, AKP Dodik Suwarno mengatakan, mulai ada kesadaran di masyarakat untuk segera melaporkan kepada petugas kepolisian, ketika terjadi pencurian sapi ataupun bentuk kejahatan lainnya.
"Adanya kesadaran untuk segera melaporkan kejadian kejahatan tersebut, membuat petugas bisa bergerak dengan cepat. Termasuk Tim Cobra Polres Lumajang bisa dengan cepat memburu pelaku, bahkan sapi yang dicuri dapat dengan cepat ditemukan," tuturnya.
View this post on Instagram
(eyt)