Anjing Pelacak Tim Cobra Temukan Sapi Lemas Terikat, Ada Apa?

Sabtu, 08 Juni 2019 - 15:20 WIB
Anjing Pelacak Tim Cobra Temukan Sapi Lemas Terikat, Ada Apa?
Tim Cobra Polres Lumajang, mengerahkan drone dan anjing pelacak untuk menemukan sapi yang dicuri oleh kawanan pencuri spesialis hewan ternak. Foto/Ist.
A A A
LUMAJANG - Kerja keras Tim Cobra Polres Lumajang, untuk menemukan dua ekor sapi yang hilang dicuri kawanan pencuri spesialis hewan ternak membuahkan hasil positif.

Sapi milik Sutris (60) warga Dusun Beka, Desa Sawaran Lor, Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang, berhasil ditemukan, setelah Tim Cobra Polres Lumajang, mengerahkan anjing pelacak dan drone.

Kapolres Lumajang, AKBP Muhammad Arsal Sahban mengungkapkan, pencarian sapi yang hilang tersebut, dilakukan oleh Tim Cobra dibantu Satgas Keamanan Desa, bersama masyarakat Desa Sawaran Lor.

"Kami melakukan pencarian dengan mengikuti jejak kaki sapi yang hilang. Anjing pelacak pun diterjunkan untuk mengikuti jejak sapi, serta penggunaan drone untuk memantau dari atas," ungkapnya.

Anjing Pelacak Tim Cobra Temukan Sapi Lemas Terikat, Ada Apa?


Setelah menyusuri jejak tersebut, akhirnya anjing pelacak berhasil menemukan baju yang diduga milik pelaku pencurian sapi. Tidak berselang lama, satu ekor sapi berhasil ditemukan di wilayah Desa Gambang, Desa Jenggrong, Kecamatan Ranuyoso, Kabupaten Lumajang.

Pencarian terus dilakukan, hingga menemukan sapi yang kedua di Curah Tlempik Dusun Beka Tengah, Desa Jenggrong, Kecamatan Ranuyoso, Kabupaten Lumajang. "Sapi kedua yang ditemukan dalam keadaan diikat kaki dan lehernya, sehingga kondisinya lemas," tuturnya.

Meski bersyukur bisa menemukan dua ekor sapi yang hilang, tetapi Arsal mengaku masih kecewa karena para peternak masih belum mempedulikan keselamatan sapinya sendiri, dengan memasang rantai sapi yang harganya hanya Rp100 ribu.

Anjing Pelacak Tim Cobra Temukan Sapi Lemas Terikat, Ada Apa?


"Secara preventif saya telah gelorakan program tiga lapis keamanan untuk mengatasi pencurian sapi. Yaitu lapis pertama program komunitas rantai sapi, sebagai bentuk tanggung jawab pribadi para pemilik sapi," tuturnya.

Kemudian lapis kedua program garasi ternak, dimana sapi dalam satu wilayah RT dikumpulkan dalam satu kandang bersama, dan juga diawasi serta dijaga secara bersama-sama.

Lapis ketiga program pembentukan Satgas Keamanan Desa. Melalui Satga Keamanan Desa, bisa mengatasi masalah-masalah keamanan dan ketertiban di setiap desa, termasuk masalah pencurian sapi.

Saat ini Satgas Keamanan Desa sudah terbentuk di 198 desa dengan jumlah personil mencapai 5.940 orang. Mereka yang tergabung di Satga Keamanan Desa, merupakan relawan-relawan keamanan yang tidak digaji, tetapi dengan sukarela menjaga keamanan desanya.

Kapolsek Klakah, AKP Dodik Suwarno mengatakan, mulai ada kesadaran di masyarakat untuk segera melaporkan kepada petugas kepolisian, ketika terjadi pencurian sapi ataupun bentuk kejahatan lainnya.

"Adanya kesadaran untuk segera melaporkan kejadian kejahatan tersebut, membuat petugas bisa bergerak dengan cepat. Termasuk Tim Cobra Polres Lumajang bisa dengan cepat memburu pelaku, bahkan sapi yang dicuri dapat dengan cepat ditemukan," tuturnya.

View this post on Instagram

KETAJAMAN PENCIUMAN ANJING PELACAK BERHASIL MENCIUM JEJAK SAPI YG DICURI POLRES LUMAJANG. (07/06/2019) Terjadi lagi pencurian sapi pada hari jumat tanggal 7 Juni 2019 diketahui sekira pukul 02.30 Wib sapi milik Pak sutris (60th) Dusun Beka Desa Sawaran lor Kec Klakah Kab Lumajang. Tim Cobra Polres Lumajang bersama Satgas Keamanan Desa Sawaran Lor serta masyarakat melakukan pencarian 2 ekor sapi yang hilang dengan cara mengikuti jejak untuk melacak sapi yg hilang. Anjing pelacak pun diterjunkan untuk mengikuti jejak sapi. Pada akhirnya anjing pelacak menemukan baju yg di duga milik pelaku, dan selanjutnya menemukan 1 ekor sapi di Dusun Gambang Desa Jenggrong Kec Ranuyoso Kab Lumajang. Pencarian terus dilakukan sehingga bisa menemukan sapi yang kedua di curah Tlempik Dusun Beka tengah Desa Jenggrong Kec. Ranuyoso kab Lumajang. Sapi kedua yang ditemukan dalam keadaan di ikat kaki dan leher, sehingga terlihat kondisinya lemas. Kapolres Lumajang AKBP DR Muhammad Arsal Sahban SH SIK MM MH mengungkapkan "Alhamdulillah berkat ditemukan baju dari salah satu tersangka, anjing pelacak berhasil mencium jejak sapi tersebut, sehingga dua sapi yang di curi berhasil ditemukan” Ujar Arsal “walaupun kedua sapi berhasil ditemukan, tapi saya juga kecewa, karena beberapa program saya untuk mengatasi pencuriam sapi belum maksimal dijalankan. Saya berharap masyarakat mau membeli rantai sapi yang hanya seharga Rp. 100.000,- untuk mengamankan ternak mereka” Ujar Arsal kembali” “Secara preventif saya telah gelorakan program 3 lapis keamanan untuk mengatasi pencurian sapi. Yaitu lapis pertama program komunitas rantai sapi, sebagai bentuk tanggung jawab pribadi para pemilik sapi. Kemudian lapis kedua program garasi ternak, dimana sapi dalam 1 RT dikumpulkan dalam 1 kandang bersama dan juga diawasi bersama. Lapis ketiga program pembentukan Satgas Keamanan Desa, yang mana program SKD ini merupakan penyelesaian komprehensif mengatasi masalah-masalah kamtibmas di tiap desa. #polisikeren #polisiindonesia #poldajatim #polreslumajang #humaspolri #divisihumaspolri #bidhumaspoldajatim #tribratanewslumajang #lh87 #kapolreslumajang #arsalsahban #multimediapolri #polripromoter

A post shared by Humas Polres Lumajang (@polreslumajang) on

(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 4.1235 seconds (0.1#10.140)