Ribuan Anak Ranting PDIP Surabaya Rapatkan Barisan, Ada Apa?

Rabu, 12 Juni 2019 - 18:25 WIB
Ribuan Anak Ranting PDIP Surabaya Rapatkan Barisan, Ada Apa?
Wakil Ketua Bidang Organisasi, Kaderisasi dan Keanggotaan (OKK) DPC PDIP Kota Surabaya, Sukadar. Foto/Ist.
A A A
SURABAYA - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kota Surabaya, mulai merapatkan barisan untuk menghadapi Pemilihan Kepala Daerah 9Pilkada) pada 2020 mendatang.

Ribuan kader partai banteng moncong putih tersebut, menuntut agar partai besutan Megawati Soekarnoputri untuk mengusung calon sendiri dari internal.

Kesolidan ini dilakukan sekitar 1.005 Anak Ranting di 31 Pengurus Anak Cabang (PAC) Se-Kota Surabaya. Hal tersebut dibenarkan oleh Wakil Ketua Bidang Organisasi, Kaderisasi dan Keanggotaan (OKK) DPC PDIP Kota Surabaya, Sukadar. "Saat ini konsolidasi di tingkat akar rumput sedang dilakukan," terangnya ketika dikonfirmasi, Rabu (12/6/2019).

Pembentukan tim pemenangan tingkat kampung dan saksi TPS tengah digodok. Meski tercatat ada sejumlah nama yang kerap dikaitkan dengan Pilwali Surabaya di antaranya, Eri Cahyadi (Kepala Bappeko Surabaya), Zahrul Azhar As'ad atau yang akrab disapa Gus Hans, namun dikatakan Sukadar aspirasi dari tingkat bawah menginginkan Whisnu Sakti Buana untuk diusulkan.

Menurutnya, sosok Whisnu Sakti Buana yang kini masih menjabat sebagai Wakil Wali Kota Surabaya dianggap sebagai pemimpin yang mampu merekatkan para kader. Ia menambahkan, selama ini sosok Whisnu juga visioner dalam pembangunan kota. Termasuk pemberdayaan anak muda Kota Surabaya.

"Kota Surabaya siap untuk menjadikan kader sendiri sebagai Wali Kota Surabaya. Itu yg akan kita usulkan ke DPP PDIP dan bersama-sama pengurus PAC, Ranting, dan Anak Ranting se-Kota Surabaya," terang legislator DPRD Kota Surabaya ini.

Sedangkan untuk alternatif kader di luar partai menurutnya masih dianggap kurang efektif. "Belajar dari pengalaman yang ada, komunikasi yang dibangun dengan eksekutif kurang maksimal. Itu yang tidak ingin terulang," pungkasnya.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.7729 seconds (0.1#10.140)