Fakultas Kedokteran Ubaya Dilengkapi Laboratorium CBT

Kamis, 13 Juni 2019 - 20:00 WIB
Fakultas Kedokteran Ubaya Dilengkapi Laboratorium CBT
Rektor Ubaya, Prof. Joniarto Parung, meresmikan Laboratorium Computer Based Test (CBT) Fakultas Kedokteran Ubaya, Kamis (13/6/2019). Foto/SINDONews/Ali Masduki
A A A
SURABAYA - Fakultas Kedokteran Universitas Surabaya (Ubaya) kini dilengkapi Laboratorium Computer Based Test (CBT). Lab yang terletak di Gedung PF Fakultas Kedokteran lantai 2, Kampus Ubaya Tenggilis ini menambah fasilitas uji kompetensi berbasis komputer dan praktikum mahasiswa.

Dekan Fakultas Kedokteran, Irwin mengungkapkan, 122 unit komputer dengan spesifikasi canggih telah siap beroperasi untuk mahasiswa lakukan uji kompetensi berbasis komputer dan serangkaian praktikum.

"Pembuatan laboratorium ini membutuhkan dana yang cukup besar, sehingga tak banyak Fakultas Kedokteran yang memiliki Laboratorium CBT,"katanya disela-sela peremian, Kamis (13/6/2019).

Padahal, kata Irwin, salah satu syarat mutlak yang perlu dimiliki oleh Fakultas Kedokteran adalah fasilitas CBT Center. "Syukurlah kini Fakultas Kedokteran Ubaya telah memilikinya,"ujarnya.

Laboratorium CBT ini akan dimanfaatkan seoptimal mungkin untuk meningkatkan proses pembelajaran dan kualitas lulusan Fakultas Kedokteran Ubaya. Selain ujian kompetensi, laboratorium digunakan dalam proses pembelajaran beberapa mata kuliah seperti statistik, farmakologi, patologi, dan masih banyak yang lain. "Sehingga penggunaan laboratorium cukup intensif, bahkan lebih dari 10 hingga 20 kali dalam satu semester,” tegasnya.

Proses pembelajaran mata kuliah statistic yang siap menggunakan Laboratorium CBT ini. Nantinya mahasiswa akan menggunakannya untuk menganalisis data. Menurut Irwin, mata kuliah farmakologi sebenarnya terkendala dengan hewan dan hak asasi serta faktor etika.

Namun dengan adanya laboratorium CBT, sangat membantu dosen dalam pembuatan aplikasi software yang dapat digunakan untuk praktikum. Melalui aplikasi tersebut, mahasiswa bisa mengetahui kondisi pasien.

“Jika pasien sakit di beri obat dengan takaran dosis segini apa yang terjadi. Jika denyut jantungnya terlalu cepat, maka dosis dikurangi. Praktek yang kita lakukan bisa melalui aplikasi tanpa uji coba pada hewan atau manusia,” tutrnya.

Laboratorium CBT didesain sedemikian rupa. Sekat meja dapat di-setting naik-turun sesuai kebutuhan mahasiswa. Sedangkan bagian depan, kanan, dan kiri meja didesain guna meminimalisir kecurangan selama uji kompetensi berlangsung.

Selain itu, terdapat Ruang Kontrol Administrasi yang memantau dan memberikan komando kepada peserta yang mengikuti uji kompetensi berbasis komputer. Ditambah pula dengan adanya Ruang Server yang melayani 122 unit komputer agar sistem yang dijalankan terintegrasi dengan baik.

Laboratorium CBT menyediakan 122 unit komputer dengan daya tampung maksimal sebanyak 110 mahasiswa. Pada uji kompetensi dan praktikum, penggunaan unit komputer yaitu sebesar 90% dan sisanya 10% digunakan untuk cadangan jika terjadi eror pada system

Irwin menegaskan, laboratorium yang berada di bawah tanggung jawab Fakultas Kedokteran ini, juga dapat digunakan oleh mahasiswa jurusan lain bahkan untuk seleksi masuk bagi calon mahasiswa baru. Dengan total aset yang tidak sedikit, laboratorium ini diharapkan dapat memberi manfaat yang maksimal untuk proses pembelajaran di Ubaya.

“Saya berharap dengan adanya laboratorium CBT ini, dalam waktu dekat ujian mata kuliah Fakultas Kedokteran sudah bergeser dan berbasis online,” pungkas pria kelahiran Makasar, 2 Agustus 1971 ini.
(msd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.8024 seconds (0.1#10.140)