Kembangkan SDM, Pertides Bantu Berdayakan Desa Terpencil di Indonesia

Jum'at, 14 Juni 2019 - 19:01 WIB
Kembangkan SDM, Pertides Bantu Berdayakan Desa Terpencil di Indonesia
Direktur Jenderal Pengembangan Daerah Tertentu Kemendesa, Ir Aisyah Gamawati MM datang ke ITS untuk pengembangan SDM buat desa tertinggal.Foto/ist
A A A
SURABAYA - Sumber daya alam yang melimpah di sejumlah pulau terpencil di Indonesia seringkali masih belum dikelola pemanfaatannya secara maksimal. Kendala sumber daya manusia (SDM) menjadi salah satu penyebab.

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendesa) melalui Forum Perguruan Tinggi untuk Desa (Pertides) ingin memaksimalkan potensi desa tertinggal untuk bisa maju.

Forum Pertides merupakan wadah yang menjembatani pemerintah pusat dan masyarakat melalui program pemberdayaan masyarakat. Pertides sendiri mengandeng Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) untuk dapat turut berkontribusi dalam meningkatkan pembangunan di pulau-pulau terpencil bersama 88 perguruan tinggi lain di Pertides.

Direktur Jenderal Pengembangan Daerah Tertentu Kemendesa, Ir Aisyah Gamawati MM menuturkan, salah satu kendala Pemerintah Pusat dalam memberdayakan masyarakat adalah tidak memiliki sumber daya manusia untuk mendampingi masyarakat dalam proses pengembangannya.

"Karena program tidak hanya berhenti saat pembangunannya selesai, tapi juga harus didampingi agar berkelanjutan," kata Aisyah di sela-sela kunjungan Kemendesa di Rektorat ITS, Jumat (14/6/2019).

Ia melanjutkan, Pertides sendiri juga diharapkan dapat mendampingi masyarakat melalui ikatan kerjasamanya dengan berbagai perguruan tinggi termasuk ITS ini nantinya.

Ajakan dari Kemendesa untuk bergabung di Pertides itu disambut baik oleh Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari M Eng. Ajakan ini nantinya akan terealisasi dalam penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) yang rencananya dilaksanakan pada September 2019 mendatang. "Agenda tersebut akan diadakan bersamaan dengan penyelenggaraan Sustainable Islands Development Initiatives (SIDI)," jelasnya.

Ashari menambahkan, agar kegiatan yang sudah ada dapat disinkronkan dengan kegiatan yang ada di kementerian. "Dikatakan sudah ada delapan desa pariwisata yang sudah dikembangkan oleh kementerian, di sisi lain ITS juga mempunyai kegiatan akademik serupa yakni KKN," ungkap guru besar Teknik Elektro itu.

ITS sendiri sebelumnya juga sudah ikut serta dalam mengembangkan daerah-daerah tertentu melalui peningkatan infrastruktur. "Misalnya, kemarin peluncuran 160 kapal untuk beberapa pemda dalam mengembangkan potensi wisata di daerah tersebut," lanjut pria asal Sidoarjo tersebut.
(msd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.0858 seconds (0.1#10.140)