Inggris Diajak Khofifah Kembangkan SMK Aviasi di Jatim

Sabtu, 15 Juni 2019 - 00:57 WIB
Inggris Diajak Khofifah Kembangkan SMK Aviasi di Jatim
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, saat menerima Duta Besar Inggris untuk Indonesia Moazzam Malik di ruang kerja Gubernur Jatim. Foto/SINDOnews/Lukman Hakim
A A A
SURABAYA - Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa menawarkan kerjasama dengan Inggris, untuk pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) aviasi atau penerbangan.

Tawaran ini mempertegas keinginannya mengembangkan aviasi, sekaligus tindak lanjut dari kunjungan Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Moazzam Malik pada bulan Maret lalu.

"Pada Bulan Maret lalu, kami menyampaikan pentingnya kerjasama terutama untuk SMK di bidang aviasi," ujar orang nomor satu di Jatim, saat menerima Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Moazzam Malik di ruang kerja Gubernur Jatim.

Menurutnya, kerjasama pengembangan SMK aviasi menjadi penting karena bandara atau airport di Jatim semakin banyak. Apalagi ada tambahan rencana pembangunan airport baru di Kediri, perluasan airport di Abdulrachman Saleh Malang menjadi international airport.

"Selain itu juga ada penerbangan rintisan. Sehingga kebutuhan terhadap tenaga teknisi di bidang aviasi ini menjadi penting," katanya.

Dia mengungkapkan rencana pengembangan SMK bidang aviasi ini di Kediri. Bupati Kediri sudah menyiapkan gedung, tempat dari SMK yang ada. Proses perijinan juga sedang diminta untuk mendapatkan persetujuan dari Kementerian Pendidikan. Karena pendidikan kejuruan aviasi ini merupakan jurusan yang baru.

"Kerjasama juga untuk program kursus Bahasa Inggris. Terutama training of trainer (ToT) bagi perawat. Ini karena kebutuhan perawat di luar negeri sangat banyak," ungkapnya.

Selain itu, Khofifah juga menawarkan kerjasama pembangunan transportasi publik. Sebab, kebutuhan pembangunan transportasi publik seperti MRT dan LRT ini sangat mendesak. Jika terealisasi pembangunan ini diharapkan bisa menghubungkan Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, dan Lamongan (Gerbang Kertosusila).

"Inggris telah membangun komunikasi dan sudah investasi untuk MRT dan LRT. Terutama untuk DKI dan Jawa Barat. Kami berharap investasi kaitan dengan penguatan transportasi publik terutama MRT dan LRT bisa diluaskan, dikembangkan selain DKI Jakarta dan Jabar, juga bisa di Jatim," ujarnya.

Menurutnya, titik-titik jalan harus saling terkoneksi terutama di wilayah Gerbang Kertosusila. Sehingga nantinya bisa terhubung dengan sentra Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) seperti yang ada di Pasuruan, dan Gresik.

"Karena memang penguatan Gerbang Kertosusila itu menjadi sangat penting, supaya terkoneksi diantara satu ruas dengan ruas lainnya," pungkasnya sambil menjelaskan kebutuhan akan transportasi publik sangat urgent dan mendesak.

Sementara itu, Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Moazzam Malik mengatakan, selama lima tahun bertugas di Indonesia, ada banyak kemajuan. Khususnya antara Jatim, maupun Surabaya, dengan Kedutaan Besar Inggris. Apalagi ada kerjasama sister city antara Liverpool dengan Surabaya.

"Motto saya selalu bekerja bersama, berhasil bersama. Dengan kolaborasi bisa mendukung program Ibu Khofifah untuk pengembangan Jatim," ujarnya.

Harapannya di masa depan, bisa memperluas kerjasama Inggris dengan Jatim. Karena Jatim sangat penting bagi masa depan Indonesia baik dalam perekonomian, politik, bahkan keagamaan.

"Jadi Bu Khofifah sudah menjelaskan beberapa langkah kerjasama kita. Juga ada beberapa berfokus pada keterampilan vokasi misalnya The Welding Institute," katanya.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.6297 seconds (0.1#10.140)