Atasi Persoalan Sampah, Mahasiswa UMM Lakukan Pendampingan Desa

Sabtu, 15 Juni 2019 - 07:10 WIB
Atasi Persoalan Sampah, Mahasiswa UMM Lakukan Pendampingan Desa
Kelompok Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) 148 Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengajak masyarakat mengolah sampah. Foto/Ist.
A A A
MALANG - Sampah di desa, menjadi masalah serius. Jika sampah tidak segera diselesaikan secara cepat, maka akan menimbulkan dampak lingkungan yang tidak sehat.

Berangkat dari rasa peduli lingkungan, mahasiswa dari Kelompok Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) 148 Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) memberikan solusi tentang bagaimana mengolah sampah agar tidak menjadi limbah.

"Kami ingin memberikan solusi terhadap masalah yang dihadapi warga tentang sampah ini. Selain itu kami juga menerapkan teori yang kami dapatkan di bangku kuliah," ujar Humas KKN PPM 148 UMM, Muhammad Jauzi Nafighair.

Pendampingan ini dilakukan di Desa Tawangargo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang. Menurut Jauzi, Kelompok KKN PPM 148 UMM ini merupakan KKN khusus kerja sama antara Ristek Dikti dengan UMM.

Dukungan Ristek Dikti tersebut agar mahasiswa bisa turun tangan membantu warga menyelesaikan persoalan lingkungan, salah satunya pengelolaan sampah.

Program KKN ini, lanjut Jauzi selama dilaksanakan selama dua bulan, mulai bulan Mei lalu hingga akhir Juni nanti. Meskipun waktunya lama, namun efektifitas KKN dilakukan saat hari Sabtu-Minggu.

Sebagai langkah awal, tim KKN 148 melakukan sosialisasi di salah satu rumah warga bernama Sulistyani, sekaligus ketua Program Keluarga Harapan (PKH).

Sebelum diolah, sampah harus dipisah antara organik dan non organik. Sehingga sampah bisa dimanfaatkan untuk kegiatan ekonomi serta menurunkan resiko rusaknya tanah dan gagalnya panen di sekitar lokasi TPA. Supaya warga sadar bahaya ini, tim ini melatih warga cara mengolah sampah menjadi barang berkah.

Dikatakan Jauzi, materi ini menjadi salah satu perhatian peserta, sebab materi ini nanti warga dilatih mengolah sampah menjadi barang bernilai ekonomi.

"Kami saat ini masih tahap pemberdayaan serta memotivasi warga agar memilah sampah organik dan non organik. Setelah dipilah kami ajari untuk mengolahnya," tandasnya.

Sementara itu, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Musyaffak menerangkan, KKN PPM 148 merupakan KKN khusus. Pesertanya semua prodi yang sudah lulus uji seleksi. Pelaksanaan KKN ini mengacu pada ketentuan Ristek Dikti sebagai pendukung utama. UMM dalam hal ini bertindak sebagai pelaksana.

Mahasiswa sebelum terjun KKN, dibekali ilmu tentang metode pemilahan sampah. Ilmu itu bisa diterapkan untuk memberikan solusi bagi masyarakat. Diharapkan setelah dibekali cara mengolah sampah, di masa datang bisa mengolah sampah untuk kegiatan ekonomi, serta menurunkan resiko rusaknya tanah dan gagalnya panen.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 3.0084 seconds (0.1#10.140)