Mobil Hidrogen Ramah Lingkungan Akhirnya Bisa Dicoba di Surabaya

Sabtu, 15 Juni 2019 - 07:11 WIB
Mobil Hidrogen Ramah Lingkungan Akhirnya Bisa Dicoba di Surabaya
Mobil hydrogen mulai dicoba Dinas Perhubungan Kota Surabaya.Foto/SINDOnews/Aan Haryono
A A A
SURABAYA - Mobil hidrogen ramah lingkungan yang lama ditunggu warga Kota Surabaya akhirnya bisa diuji.

Mobil yang didesain ramah lingkungan ini akhirnya bisa mengaspal di jalanan Kota Pahlawan.

Beberapa waktu lalu Kedutaan Besar Inggris sempat memperkenalkan mobil hidrogen ramah lingkungan kepada Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dan sejumlah pelajar Surabaya.

Menindaklanjuti pertemuan itu, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya berkesempatan untuk menjajalnya secara langsung.

Kepala Dishub Surabaya Irvan Wahyudrajat ikut melakukan test drive mobil hidrogen bernama Arcola itu. Test drive itu dilakukan dengan mengelilingi gedung Park And Ride Jalan Mayjen Sungkono, Jumat (14/6/2019).

Irvan menuturkan, polusi udara menjadi salah satu masalah besar di berbagai kota di dunia, termasuk di Kota Surabaya. Bahkan, menurut data yang dia peroleh menunjukkan bahwa 70% polusi dihasilkan oleh sumber yang bergerak, seperti kendaraan bermotor.

“Makanya, sudah waktunya Pemkot Surabaya juga memikirkan hal ini sehingga bisa ramah lingkungan,” kata Irvan, Sabtu (15/6/2019).

Dia mengatakan, beberapa kota besar di dunia memilih beralih menggunakan kendaraan listrik. Namun, kalau fosilnya tetap menggunakan batu bara dan bahan bakar minyak, itu sama saja hanya memindahkan polusi.

“Kalau mobil ini kan menggunakan hidrogen, sehingga benar-benar natural dan tidak menggunakan fosil. Tentunya hal ini selangkah lebih maju dibanding menggunakan kendaraan listrik. Mobil ini memang ramah lingkungan dan nol emisi,” kata dia.

Dia menjelaskan, mobil itu merupakan produk Inggris dan kebetulan Kota Surabaya memiliki sister city dengan Liverpool Inggris. Kota Liverpool dan Kota Surabaya memiliki kesepahaman dan memiliki keinginan bahwa polusi udara dan suara harus bisa diminimalisir.

“Jadi, kami memang punya mimpi menggunakan mobil semacam ini yang menggunakan hidrogen untuk angkutan massal di Surabaya, misalnya bus,” kata dia.

Namun, kata dia, produk ini masih sangat mahal karena sedang uji coba di Inggris. Makanya, jika nantinya produksi massal, tentu kendaraan hidrogen ini akan lebih murah dan barangkali bisa digunakan di Kota Surabaya.

“Kami memang selalu mengkaitkan antara transportasi dengan lingkungan, karena bagaimana pun juga transportasi adalah penghasil 70% polusi di kota. Kami tidak ingin hanya elektrik car, tapi kami ingin energi yang terbarukan dan bukan fosil,” kata dia.

Head of Second Cities Brktish Embassy Jakarta Sam Hayes mengatakan, sebenarnya mobil ini diperkenalkan pertama kali di Indonesia pada saat Asian Games. Kemudian, Duta Besar Inggris untuk Indonesia Moazzam Malik juga telah memperkenalkan mobil ramah lingkungan ini kepada Wali Kota Surabaya dan pelajar Surabaya beberapa waktu lalu.

“Nampaknya Bu Risma juga tertarik untuk mengaplikasikan ini di Surabaya,” kata Sam Hayes.

Dia menjelaskan, Arkola ini punya pengembangan hidrogennya di Liverpool, sedangkan Liverpool dan Kota Surabaya merupakan sister city yang sudah banyak menguntungkan kedua belah pihak.

Dia memastikan bahwa dengan mobil ini maka daftar kerja sama antara Surabaya dengan Liverpool akan bertambah. “Apalagi mobil ini emisinya nol, termasuk suaranya, sehingga lingkungan bisa lebih baik,” kata dia.

Saat ini, dia mengaku masih akan terus berdiskusi dengan Dishub Surabaya terkait apa saja yang harus dilakukan setelah diperkenalkan di Surabaya.

“Karena mungkin ke depan bisa diaplikasi di Surabaya. Saat ini sedang diuji coba 10 bus di London,” kata dia.
(nth)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.8152 seconds (0.1#10.140)