Mau Masuk Sekolah Kawasan, Ini Kiat Bagi Wali Murid

Sabtu, 15 Juni 2019 - 14:00 WIB
Mau Masuk Sekolah Kawasan, Ini Kiat Bagi Wali Murid
Penerimaan siswa jalur zonasi masih menjadi tantangan bagi para wali murid butuh persiapan matang mengantarkan anaknya masuk sekolah favorit.foto/dok
A A A
SURABAYA - Penerimaan siswa jalur zonasi masih menjadi tantangan bagi para wali murid. Butuh persiapan matang untuk bisa mengantarkan anaknya masuk ke sekolah favorit di Surabaya

Mendekati pelaksanaan Tes Potensi Akademik (TPA) Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMP jalur zonasi kawasan, para orang tua dan anak diharapkan tidak risau. Pasalnya, ujian TPA yang akan dilaksanakan pada Senin (17/6/2019), merupakan ujian yang biasa dihadapi anak-anak saat sekolah.

Dekan Fakultas Psikologi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Nurul Hartini menuturkan, para orang tua dan anak harus bisa tenang dalam persiapan menghadapi TPA tersebut. TPA merupakan suatu tes atau ujian yang mengukur kecermatan, ketepatan dan kecepatan anak.

“Hasil dari TPA ini tentu saja bagaimana potensi pemahaman dan penalaran siswa,” kata Nurul, Sabtu (15/6/2019).

Ia melanjutkan, keberhasilan dalam mencapai nilai terbaik saat TPA diperlukan dukungan para orang tua. Makanya, pihaknya mengimbau kepada orang tua harus lebih bijak dalam mendukung anak-anaknya dengan tidak menekan secara berlebihan.

“Para orang tua harus bisa menenangkan anak-anaknya. Orang tua betul-betul support positif, jangan sampai tes TPA ini kemudian memberikan satu tekanan, memberikan satu stressor yang lebih kepada anak-anak,” ucapnya.

Sebelum mengerjakan soal TPA, peserta diharapkan mendengarkan instruksi dari tester. Jika peserta masih belum paham dalam teknis pengerjaan soal, lebih baik mengajukan pertanyaan kepada tester.

“Karena ujian TPA baru bisa dimulai ketika para peserta sudah paham dalam pengisian soal,” jelasnya.

TPA, katanya, memang dipergunakan untuk seleksi SMP masuk Sekolah Kawasan. Ujian TPA meliputi kemampuan berfikir verbal (bahasa), kemampuan berfikir numerical (angka), dan kemampuan berfikir figural (gambar).

“Siswa-siswi dengan kemampuan TPA yang bagus, pastinya sudah siap untuk beradaptasi dengan lingkungan sekolah yang disesuaikan dengan sekolah kawasan itu sendiri,” jelasnya.

Ketua Dewan Pendidikan Kota Surabaya, Martadi menjelaskan, sebenarnya TPA tersebut berawal saat Dewan Pendidikan Kota Surabaya berupaya mencarikan solusi alternatif terkait pelaksanaan PPDB di Surabaya.

TPA sendiri merupakan hasil dari beberapa masukan dari para orang tua wali murid. “Akhirnya kami bersama Dispendik dan para orang tua murid mencari jalan tengah. Kami kemudian menghadap Dirjen waktu itu,” kata Martadi.

Martadi menambahkan, Kota Surabaya punya pengalaman hampir 10 tahun saat mengelola sekolah khusus atau kawasan. Maka dari itu, ia optimistis jika penerapan jalur zonasi kawasan di Surabaya bisa berjalan dengan baik.

“Saya pikir ini jalan yang terbaik dari Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya untuk pelaksanaan PPDB,” ungkapnya.
(msd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.3591 seconds (0.1#10.140)