Forkopimda Jatim Ajak Masyarakat Tolak Kerusuhan

SURABAYA - Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jawa Timur (Jatim) menggelar aksi Deklarasi 'Tolak Kerusuhan' di depan Monumen Polisi Istimewa, Minggu (16/6/2019).

Kampanye ini bertujuan mengajak masyarakat menjaga kedamaian dan menolak segala bentuk kerusuhan di Jatim. Apalagi beberapa pekan lalu ada peristiwa pembakaran Mapolsek Tambelangan, Sampang.

Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan mengatakan, kegiatan ini, sekaligus dalam rangka menyongsong HUT Bhayangkara. Deklarasi ini, juga diisi dengan kegiatan olah raga bersama, yang diikuti seluruh peserta dan Forkopimda. Gubernur Jatim Khofifah dan Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI R Wisnoe Prasetja juga hadir dan turut mengajak masyarakat untuk menolak kerusuhan. “Kami berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah bergabung dan berkomitmen menolak kerusuhan,” kata Luki.

Jenderal bintang dua ini menambahkan kegiatan ini juga serentak dilakukan di seluruh wilayah di Jatim. Kegiatan ini juga untuk menangkal berita-berita bohong yang bisa menyesatkan masyarakat. Pihaknya yakin bahwa warga Jatim adalah warga yang cerdas. Sehingga tidak mudah terprovokasi dengan isu-isu yang tidak jelas sumber beritanya. “Dalam rangka menghadapi isu yang berkembang dimana masyarakat Jatim menjaga Surabaya, menolak kerusuhan untuk Indonesia damai, bersama sama dan dilakukan serentak seluruh Kabupaten hari ini," pungkas Luki.

Sementara itu, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan, proses demokrasi adalah ruang yang dibuka oleh konstitusi. Demokrasi, utamanya dalam hal menyampaikan pendapat, bisa dilakukan dengan cara santun, cara yang proporsional dengan menjaga hak pihak lain. "Mari kita menjaga persatuan. Artinya, kita tidak setuju dengan adanya kerusuhan. Dari sekecil apapun, saya minta kita semua saling mencoba melakukan langkah-langkah preventif,” kata dia.