Pemkab Pacitan Butuh Dukungan Publik untuk Majukan Budaya dan Wisata

Senin, 17 Juni 2019 - 05:23 WIB
Pemkab Pacitan Butuh Dukungan Publik untuk Majukan Budaya dan Wisata
Respons positif publik sangat diperlukan dan penting untuk mendongkrak keberhasilan industri budaya dan pariwisata. (Foto/Ist)
A A A
JAKARTA - Respons positif publik sangat diperlukan dan penting untuk mendongkrak keberhasilan industri budaya dan pariwisata di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur.

Tanpa respons yang baik maka sulit mewujudkan mimpi industri budaya dan pariwisata jadi ladang pendapatan asli daerah (PAD).

Hal ini ditegaskan Bupati Pacitan Indartato di sela-sela acara ‘Halalbihalal dan Ramah-tamah’ dengan warga Pacitan, yang berlangsung di Anjungan Jawa Timur, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Minggu (16/06/2019).

“Masyarakat menduduki posisi penting sebagai pihak yang ikut berperan, baik sebagai subyek maupun obyek,” ujarnya dalam siaran pers yang dikirim Senin (17/6/2019).

Momentum ‘Halalbihalal dan Ramah-tamah’ ini menjadi penanda dimulainya kembali acara Pergelaran Anugerah Duta Seni Budaya Jawa Timur, setelah selama kurang lebih satu bulan diliburkan dalam rangka menghormati bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri.

Hadir di acara ini Menko Kesra Kabinet Reformasi Pembangunan, yang juga mantan Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional era Presiden Soeharto, Haryono Suyono, selaku Pembina Paguyuban Warga Pacitan.

Hadir juga Kepala Badan Penghubung Daerah Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Dwi Suyanto, Kepala Sub Bidang (Kasubid) Pengelolaan Anjungan Badan Penghubung Daerah (Bapenda) Provinsi Jawa Timur, Samad Widodo, Ketua Paguyuban Warga Pacitan, Sudibyo Ali Muso, serta jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Kabupaten Pacitan, para warga dan pengurus Pawarta (Paguyuban Warga Jakarta) asal Jawa Timur.

Dalam sambutannya, bupati dua periode ini, mengharapkan tingkat perekonomian Pacitan dapat lebih baik, khususnya melalui pembangunan sektor pariwisata. Kekayaan alam dan estetika Pacitan, menurutnya luar biasa memikat. Pacitan dikenal dengan sebutan ‘Kota Pariwisata Pantai dan Kota Seribu Goa’. Meski ada potensi lainnya, seperti wisata sejarah, wisata pegunungan dan pemandian alam.

“Terima kasih kepada Anjungan Jawa Timur yang telah memfasilitasi teman-teman kami para seniman bisa tampil di sini sebagai upaya promosi potensi wilayah yang kami miliki. Kami ingin memanfaatkan potensi pariwisata seoptimal mungkin sekaligus melestarikan identitas budaya dan tradisi lokal, dengan dampak semaksimal mungkin memajukan dan meningkatkan tarap hidup masyarakat Pacitan,” ujar Indartato.

Pada kesempatan yang sama, sebagai orang asli Pacitan, Haryono Suyono menyampaikan, perlu terus mendorong agar pembangunan di Kabupaten Pacitan dapat bergerak lebih cepat. “Jika ada yang sedang membicarakan pariwisata jangan lupa sebut Pacitan. Karena sekarang ini Pacitan lebih maju. Potensi pariwisatanya luar biasa. Mari kita ajak turis tinggal di Pacitan lebih dari satu hari,” sambut Haryono.

Duta seni Kabupaten Pacitan kali ini menampilkan tari pembukaan ‘Nyai Bang Gunung Limo’ . Disusul kemudian penampilan tarian ’Perik Samudra’ serta pergelaran musik ’campursari dan Lawak Guyon Maton’. Di tengah acara panggung diisi hiburan langgam daerah dengan menampilkan beberapa penyanyi membawakan lagu daerah berjudul, ’Pantai Klayar’ .

Selain menggelar berbagai potensi kesenian daerah, Duta Seni Kabupaten Pacitan juga memamerkan produk unggulan dari UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) Kabupaten Pacitan.

Para seniman yang terlibat di pergelaran ini, antara lain; Triweni Ratna Pamilih, (penata tari), Sunyoto, (penata musik), Caraka Yoga A. (penata panggung), Alsa Daruna (penata artistik), Poin Agus Pangestu (penata kostum dan rias), serta didukung puluhan pengrawit, penyanyi dan penari. Duta seni dari Kabupaten Pacitan ini di bawah pembinaan dan perlindungan langsung Bupati Pacitan Indartato.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 6.2118 seconds (0.1#10.140)