Asyik, Palet Teritip Dipakai Buat Petasan

Senin, 17 Juni 2019 - 15:00 WIB
Asyik, Palet Teritip Dipakai Buat Petasan
Mahasiswa Unair mulai memproduksi Pelet Teritip sebagai alternatif Pakan Penambah Berat Badan Kelinci (Petasan).Foto/SINDONews/Aan Haryono
A A A
SURABAYA - Pakan sehat bagi satwa menjadi kebutuhan yang harus dilakukan. Salah satunya pemakaian Pelet Teritip sebagai alternatif Pakan Penambah Berat Badan Kelinci (Petasan).

Mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) yang terdiri dari empat mahasiswi Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) dan seorang mahasiswi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) ingin memanfaatkan parasit sisa untuk pakan hewan yang sehat.

Teritip sendiri yang jadi bahan utama dari pakan ini merupakan parasit yang seringkali ditemukan menempel di kapal dan tidak digunakan oleh masyarakat.

Parasit ini ternyata memiliki nilai gizi yang mulai diolah menjadi bahan pakan. Sehingga hasil pakan yang diberikan bisa berkualitas tinggi.

Dengan kandungan protein kasar yang mencapai 46,5 persen, tepung teritip dapat dijadikan sebagai bahan pengganti minyak ikan yang baik untuk penambah berat badan namun mahal harganya.

Teritip bahkan dapat dijadikan sebagai pakan utama ternak seperti kelinci, sapi ternak, ayam, dan hewan ternak lainnya.

“Sejauh ini, penelitian mengenai teritip sudah banyak, namun untuk produk pakan yang berbahan utama teritip itu sendiri masih belum ada,” kata Intan Rifdah, Ketua Tim Peneliti, Senin (17/6/2019).

Intan bersama empat anggotanya yakni Fiko Ainun, Nur Mariyam Kusuma, Nuril Islamiyah, dan Aldea Erian Debora mulai memproduksi Petasan di Laboratorium Pakan Kampus Giri PSDKU Unair di Banyuwangi.

Produksi itu, jelasnya, merupakan yang ketiga kalinya dalam tiga bulan terakhir. Ada 25 kilogram teritip yang diproduksi menjadi 96 kemasan yang masing-masing memiliki berat bersih 500 gram.

Intan dan tim menargetkan untuk dapat mengolah 200 kilogram teritip menjadi produk Petasan yang siap diperjualbelikan.

“Saat ini fokus penjualan kami masih di Banyuwangi terlebih dahulu. Ke depannya, kami akan berusaha melebarkan sayap ke luar Banyuwangi, bahkan ke luar Pulau Jawa,” jelas Fiko, salah satu anggota tim Petasan lainnya.

Pakan ini nantinya akan tersedia dalam beberapa bentuk seperti pelet, mash, dan crumble yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan tiap hewan ternak. Petasan juga tahan dalam jangka waktu yang cukup lama yaitu satu tahun jika disimpan dalam kondisi dan tempat yang sesuai dengan rekomendasi kemasan.

“Petasan nanti juga launching pada akhir bulan ini di Festival Agro Expo Kabupaten Banyuwangi,” jelasnya.
(msd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.8855 seconds (0.1#10.140)