RTH Surabaya Jadi Inspirasi Kota-kota di Luar Negeri

Senin, 17 Juni 2019 - 15:51 WIB
RTH Surabaya Jadi Inspirasi Kota-kota di Luar Negeri
Para delegasi United Cities and Local Government (UCLG) datang ke Taman Ex Incinerator, Keputih Surabaya. Foto/SINDOnews/Aan Haryono
A A A
SURABAYA - Pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kota Pahlawan, menjadi percomtohan bagi kota-kota di luar negeri yang menginginkan kotanya semakin hijau dan lestari.

Pembangunan hutan kota dan 400 taman yang tersebar di berbagai wilayah di Kota Surabaya, menciptakan ruang publik yang mumpuni di kota maju.

Sekjen United Cities and Local Government (UCLG) Asia Pasifik (Aspac), Bernadia Irawati Tjandradewi menuturkan, upaya Pemkot Surabaya menyediakan ruang publik bagi masyarakat menarik minat banyak negara.

Di berbagai negara besar, ruang publik seperti taman sudah sangat jarang ditemui di tengah kota. Karena itu, pihaknya sangat mendukung langkah Pemkot Surabaya menyediakan ruang publik bagi warga kota.

"Memang Surabaya itu sudah menjadi inspirasi untuk kota-kota besar di dunia. Banyak sekali yang sudah dengar tentang Kota Surabaya," kata Bernadia saat berkunjung ke Taman Ex Incinerator, Keputih Surabaya, Senin (17/6/2019).

Ia datang ke Kota Surabaya, bersama beberapa delegasi. Mereka di antaranya, Fanny Salle, Vice President of the Province Loire Atlantique; Simone Gioventti Project Officer Cites Unies France and UCLG working group on prevention and management of teritorial crisis, David Sagita UCLG ASPAC Public Space Specialist; dan M. Helmi Abidin DRR Coordinator UCLG ASPAC.

Ia melanjutkan, setiap berkunjung ke Taman Ex Incinerator, selalu ada hal baru yang menarik, walaupun konstruksi tamannya itu masih belum tuntas 100 persen. Bahkan, jika dilihat dari fingerprint yang ada, ia menilai idenya sangat brilliant dan bagus. Termasuk juga dibangunnya 70 taman baru di Kota Pahlawan.

"Impressive sekali, ada 70 taman baru yang dibangun tahun ini di Surabaya, karena rata-rata di kota besar itu ada keterbatasan lahan," jelasnya.

Menurutnya, prioritas pembangunan ruang publik itu tergantung dari kebijakan Pemerintah Daerah (pemda) setempat. Ia menyebut, kebanyakan di kota-kota besar, pemda lebih memprioritaskan untuk pembangunan mal, hal ini berbeda dengan Kota Surabaya.

"Karena sebetulnya ruang publik itu sendiri tergantung dari prioritas Pemda itu sendiri. ada pemda yang memprioritaskan untuk mal-mal, jadi semua itu komitmen tergantung dari Pemda," jelasnya.

RTH Surabaya Jadi Inspirasi Kota-kota di Luar Negeri


Ia menilai, ruang publik seperti taman kota itu sangat penting. Sebab, selain berfungsi menjaga kualitas udara, ruang publik dinilai dapat bermanfaat bagi masyarakat untuk menyalurkan bakat dan kreatifitasnya.

"Jadi ruang publik Surabaya itu sudah menjadi referensi kota-kota besar di dunia," ucapnya.

Vice President of the Province Loire Atlantique France, Fanny Salle menilai bahwa pembangunan ruang publik seperti taman di Kota Surabaya, sangat bermanfaat untuk masyarakat. Selain itu, keberadaan ruang publik di tengah kota juga sangat bermanfaat bagi masyarakat untuk saling berinteraksi dan bersosial satu sama lain.

"Ini bisa menjadi referensi untuk visit (kunjungan) dari negara di Eropa, agar anak anak kita nanti merasakan kesegaran, dan sangat menarik jika masyarakat kita (Perancis) berkunjung segera ke sini," kata Fanny.

Baginya, keberadaan ruang publik seperti taman dapat berfungsi untuk menyeimbangkan temperature dalam kota. Komitmen Pemkot Surabaya menyediakan taman atau ruang terbuka hijau di tengah kota merupakan langkah tepat.

"Sangat mengesankan bagi kita di Eropa, bagaimana kota di sini (Surabaya) menghadapi masalah cuaca panas, tapi dapat diatasi dengan cara membangun taman untuk menambah kesegaran di dalam kota," katanya.

Ia menjelaskan, di kota-kota besar Perancis, tidak memiliki cukup alam terbuka, seperti pepohonan dan taman. Jadi ketika musim panas tiba, masyarakat banyak yang memilih untuk berpindah.

"Tempat seperti ini sangat penting untuk dimiliki anak kita nantinya. Untuk hidup, untuk bersosialisasi, dan menyeimbangkan temperatur dalam kota," katanya.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.9064 seconds (0.1#10.140)