Khofifah Dorong Petani Tanam Padi Ratun Teknologi R5

Senin, 17 Juni 2019 - 18:24 WIB
Khofifah Dorong Petani Tanam Padi Ratun Teknologi R5
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa memanen padi Ratun teknologi R5 di lahan sawah Desa Jemundo, Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo. Foto/SINDOnews/Lukman Hakim
A A A
SURABAYA - Pemprov Jatim mengembangkan padi Ratun Teknologi R5 (Ratun R5). Keunggulan varietas padi ini, salah satunya bisa panen sampai lima kali dalam satu tahun.

Dengan kuantitas panen yang sangat besar, tentuya bisa menghasilkan keuntungan banyak bagi petani. Dampaknya, kesejahteraan masyarakat semakin meningkat.

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa mengatakan, pengembangan padi Ratun R5 mampu menurunkan angka kemiskinan masyarakat perdesaan. Saat ini, angka kemiskinan di perdesaan sebesar 15,2 persen. Angka ini lebih tinggi dibanding kemiskinan di perkotaan sebesar 6,7 persen.

"Saya berharap, dalam waktu setahun mendatang, budidaya padi Ratun R5 ini dapat dikembangkan. Sehingga dapat ditunjukkan kepada para Bupati, para Gapoktan (Gabungan kelompok tani) dan juga petaninya," katanya di lahan sawah Desa Jemundo, Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo, Senin (17/6/2019).

Orang nomor satu di Jatim itu berkesempatan memanen padi yang dikembangkan di kawasan Puspa Agro, Jemundo ini. Padi Ratun ini, kata dia, sekali tanam bisa sampai lima kali panen. Dalam 1 hektar lahan, padi ini dapat menghasilkan rata-rata 6-7 ton gabah panen.

Khofifah mengajak masyarakat Jatim mengawal program ini. "Banyak sekali dampak baik dari pad ratun ini. Ini karena bisa mengurangi penggunaan pupuk urea dan NPK sampai 50 persen," ujarnya.

Khofifah menambahkan, terobosan tanaman padi dengan teknologi Ratun ini cocok dikembangkan di semua jenis lahan. Inovasi penanaman padi Ratun ini juga bisa dikembangkan dengan sistem polybag yang tengah digalakkan untuk mengatasi problem urban farming.

"Seperti yang kita tahu, masalah saat ini adalah ekstensifikasi lahan yang sangat impossible untuk dikembangkan, jadi harus intensifikasi lahan, dengan metode ini (Ratun) sangat cocok," tegasnya.

Sementara, penemu teknologi Ratun R5, Koos Kuntjahjo mengaku optimis penanaman padi Ratun akan banyak membantu petani meningkatkan hasil panen. Dia menyebut, cara itu sebelumnya telah berhasil saat dikembangkan di Karawang.

"Dengan teknologi ini, selain bisa menghemat pupuk sampai 50 persen, kualitas bulir padinya juga tidak kalah, sama seperti padi pokoknya atau induknya," jelasnya.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 3.5485 seconds (0.1#10.140)