Korban Banjir Konawe Utara Butuh Perlengkapan Kebersihan dan Obat

Senin, 17 Juni 2019 - 20:02 WIB
Korban Banjir Konawe Utara Butuh Perlengkapan Kebersihan dan Obat
Korban banjir di Konawe Utara, masih sangat membutuhkan bantuan terutama perlengkapan kebersihan dan obat-obatan. Foto/Ist.
A A A
KONAWE UTARA - Tim medis Aksi Cepat Tanggap (ACT) melayani kesehatan warga di Desa Longeo, Kecamatan Asera, sejumlah warga mulai menderita gatal, sakit kepala, dan sakit perut.

Menurut Koordinator Relawan Medis Masyarakat Relawan Indonesia (MRI)-ACT, Suharliana Alsair, kondisi kesehatan para korban banjir sangat dipengaruhi faktor kebersihan lingkungan.

Lia, sapaan Suharliana, menerangkan, tidak tersedianya air bersih membuat warga amat rentan terkena penyakit.

"Air bersih di sini (Kecamatan Asera) masih susah. Warga menggunakan air sungai yang tidak bisa dipastikan kebersihannya untuk membersihkan diri.
Bahkan ada juga yang berhari-hari tidak mandi," ungkap Lia

Menurut Lia, kondisi masyarakat yang masih hidup dalam keterbatasan juga mempengaruhi faktor kesehatan. "Mereka sudah tidak punya apa-apa, bahkan sandal. Terpaksa, mereka harus berjalan kaki tanpa alas kaki. Belum lagi sejumlah warga masih mengevakuasi barang-barang yang terendam air," cerita relawan bidan asal Kabupaten Kolaka itu.

Berdasarkan pantauan tim medis, walau banjir sejumlah wilayah telah surut, namun potensi sumber penyakit bagi korban masih besar.

"Lumpur yang mulai mengering dan mengeras kemudian menjadi debu yang mengganggu pernapasan warga. ISPA (infeksi saluran pernapasan akut) pun berpotensi," terangnya menggambarkan keadaan.

Menghadapi itu, tim medis pun menyediakan sejumlah obat untuk menangani keluhan pasien. "Kami masifkan obat-obatan untuk keluhan gatal-gatal. Lalu untuk mencegah ISPA, kami juga bagikan masker dan sediakan obat batuk," terang Lia.

Selain di Desa Longeo, tim pun melakukan pelayanan kesehatan ke wilayah terdampak di Kecamatan lainnya. Tim melaksanakan pelayanan kesehatan di Desa Linomoiyo, Kecamatan Oheo.

Menurut Lia, korban banjir di Konawe Utara masih sangat membutuhkan bantuan, terutama perlengkapan kebersihan dan obat-obatan. Dua keperluan itu menjadi keperluan dasar yang amat dibutuhkan di tengah kondisi darurat seperti ini.

Menurut pengamatan tim medis, bantuan alat kebersihan belum mampu memenuhi keperluan pengungsi. "Kami melihat, masih sangat kurang ya bantuan alat kebersihan, bahkan kemarin ada yang warga yang sampai meminta sabun untuk mandi atau mencuci. Saat mereka evakuasi barang pun, tidak pernah terpikirkan untuk sekadar cuci tangan," ungkapnya.

Hingga hari ke delapan pascabanjir Konawe Utara, Tim Disaster Emergency Response (DER)-ACT masih bersiaga memberikan pelayanan terbaik. Sejumlah bantuan logistik kembali didistribusikan ke dapur umum-dapur umum di Kecamatan Asera.

"Tim rescue ACT mendistribusikan logistik untuk dua posko dapur umum di Kecamatan Asera di Desa Walasolo dan Desa Longeo," lapor komandan Tim DER-ACT, Kusmayadi.

Selain dapur umum, tim juga langsung mendistribusikan bantuan logistik ke Desa Wanggudu. "Kami juga ke Dusun 1 RT 1 Desa Wanggudu. Di sana jumlah pengungsinya empat kepala keluarga, atau 19 jiwa," tambah Kusmayadi.

Tim juga mengaktivasi dua dapur umum lagi di Kecamatan Asera, tepatnya di Desa Walasolo dan Longeo. Menurut data Tim DER-ACT. hingga 399 jiwa di kedua desa itu terdampak banjir.

"Tim dapur umum ACT menyiapkam 400 porsi makanan siap santap bagi warga di sana," terang Kusmayadi.

Ia juga menerangkan, keperluan yang masih amat dibutuhkan pengungsi meliputi kebutuhan pokok, air bersih, pakaian bersih, keperluan kebersihan, tenda, alas tidur, dan obat-obatan.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.6132 seconds (0.1#10.140)