Jogo Jawa Timur, Kapolres Malang Hadir di Mapolda Jatim
A
A
A
MALANG - Berbagai elemen masyarakat hadir di Mapolda Jatim, untuk mengikuti halal bihalal Polda Jatim, bersama seluruh ormas, BEM, serta elemen buruh se-Jatim.
Kegiatan penuh keakraban dan kedamaian ini, juga sebagai salah satu upaya membangun tali silaturahmi seluruh elemen di Jatim, demi menjaga kondisi jatim tetap aman, nyaman, tertib, kondusif, dan damai.
Kapolres Malang, AKBP Yade Setiawan Ujung, turut hadir dalam acara halal bihalal tersebut, bersama para kapolres se-Jatim, yang berbaur bersama seluruh elemen masyarakat mereyakan kedamaian dan menjaga Jatim.
Sebelumnya, Polres Malang, juga menggelar acara bersama masyarakat untuk menggelorakan gerakan anti kerusuhan pasca Pemilu 2019. "Alhamdulilah semua tahapan Pemilu 2019 berjalan dengan lancar dan kondusif, kondisi ini harus terus kita jaga," ujar Yade.
Dia menegaskan, akan terus membangun komunikasi dengan seluruh elemen masyarakat untuk menjaga kondusivitas dan kedamaian di Jatim. "Masyarakat sudah sangat dewasa, tentunya tidak akan terprovokasi untuk melakukan kerusuhan, yang dapat merugikan bangsa Indonesia," pungkasnya.
Kegiatan penuh keakraban dan kedamaian ini, juga sebagai salah satu upaya membangun tali silaturahmi seluruh elemen di Jatim, demi menjaga kondisi jatim tetap aman, nyaman, tertib, kondusif, dan damai.
Kapolres Malang, AKBP Yade Setiawan Ujung, turut hadir dalam acara halal bihalal tersebut, bersama para kapolres se-Jatim, yang berbaur bersama seluruh elemen masyarakat mereyakan kedamaian dan menjaga Jatim.
Sebelumnya, Polres Malang, juga menggelar acara bersama masyarakat untuk menggelorakan gerakan anti kerusuhan pasca Pemilu 2019. "Alhamdulilah semua tahapan Pemilu 2019 berjalan dengan lancar dan kondusif, kondisi ini harus terus kita jaga," ujar Yade.
Dia menegaskan, akan terus membangun komunikasi dengan seluruh elemen masyarakat untuk menjaga kondusivitas dan kedamaian di Jatim. "Masyarakat sudah sangat dewasa, tentunya tidak akan terprovokasi untuk melakukan kerusuhan, yang dapat merugikan bangsa Indonesia," pungkasnya.
(eyt)