Wali Murid dan Siswa Tetap Duduki Grahadi dan Balai Kota

Rabu, 19 Juni 2019 - 12:40 WIB
Wali Murid dan Siswa Tetap Duduki Grahadi dan Balai Kota
Para wali murid akan terus menduduki Gedung Negara Grahadi, Balai Kota Surabaya dan kantor Dinas Pendidikan untuk memastikan anaknya bisa diterima sekolah. Foto/SINDOnews/Aan Haryono
A A A
SURABAYA - Para wali murid akan terus menduduki Gedung Negara Grahadi, Balai Kota Surabaya dan kantor Dinas Pendidikan untuk memastikan anaknya bisa diterima sekolah.

Mereka beranggapan sistem zonasi membunuh keinginan anak untuk bisa mendapatkan pendidikan yang layak. Kebijakan yang diberlakukan saat ini menutup peluang anak-anak untuk bisa menempuh pendidikan di sekolah negeri.

Wajah Ayu Maya dan Evita Dewanti begitu lusuh ketika ikut orang tuanya melayangkan protes di Grahadi. Dengan memakai masker, mereka beradu dengan panas dan deru mesin kendaraan.

"Nilai ujian nasional saya 28,5 tapi tak masuk di SMP negeri," kata Ayu ketika ditemui di depan Taman Apsari Surabaya, Rabu (19/6/2019).

Hal senada juga diungkapkan Evita Dewanti yang mendapatkan nilai ujian nasional 28. Sampai saat ini, belum ada sekolah yang bisa menampungnya. "Bingung mau sekolah dimana sekarang," ujar dia.

Para orang tua juga terus melontarkan kekecewaan terhadap aturan zonasi. Dengan cara ini, pilihan anaknya hanya bisa sekolah di swasta. Itu pun waktunya mepet dan harus mengeluarkan biaya yang mahal.

"Ini menyusahkan. Kami harus mengeluarkan uang jutaan rupiah untuk bisa menyekolahkan anak di swasta," kata Mardiana, seorang wali murid.

Demi sekolah anaknya, mereka akan terus melayangkan protes. Masa depan anak bagi orang tua merupakan aset yang tak ternilai harganya.

"Kami akan terus demo kalau aturannya terus seperti ini," kata dia.
(nth)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.2583 seconds (0.1#10.140)