Irisan Kuota Luar Kota Menambah Panas Sistem Zonasi, Ada Apa?
A
A
A
SURABAYA - Protes sistem zonasi di Kota Surabaya, semakin panas dengan adanya jatah dua persen bagi siswa luar kota yang bisa masuk ke sekolah negeri di Kota Pahlawan.
(Baca juga: Bu Risma dan Bu Khofifah Jangan Diam Saja Melihat Wargamu Teraniaya )
Para wali murid merasa geram dengan adanya irisan jatah kuota dari luar kota yang merebut hak siswa Surabaya.
"Kita yang warga Surabaya saja sulit dan tak bisa masuk sekolah negeri, ini malah siswa dari luar Surabaya yang diterima," kata Widyaningtyas, salah satu wali murid saat demo di depan Grahadi, Rabu (19/6/2019).
Bagi mereka, kebijakan yang diambil pemerintah tak berpihak pada masyarakat. Ditambah lagi ketersediaan sekolah yang bermutu. "Sekolahnya ini nggak cukup, lha kok dipaksakan pakai zonasi," jelasnya.
Para wali murid pun terus memprotes zonasi di depan Grahadi, Balai Kota dan kantor Dinas Pendidikan. "Terus anak kami sekolah di mana kalau tak ada sekolah negeri yang menerima," kata Jayusman, wali murid lainnya.
(Baca juga: Bu Risma dan Bu Khofifah Jangan Diam Saja Melihat Wargamu Teraniaya )
Para wali murid merasa geram dengan adanya irisan jatah kuota dari luar kota yang merebut hak siswa Surabaya.
"Kita yang warga Surabaya saja sulit dan tak bisa masuk sekolah negeri, ini malah siswa dari luar Surabaya yang diterima," kata Widyaningtyas, salah satu wali murid saat demo di depan Grahadi, Rabu (19/6/2019).
Bagi mereka, kebijakan yang diambil pemerintah tak berpihak pada masyarakat. Ditambah lagi ketersediaan sekolah yang bermutu. "Sekolahnya ini nggak cukup, lha kok dipaksakan pakai zonasi," jelasnya.
Para wali murid pun terus memprotes zonasi di depan Grahadi, Balai Kota dan kantor Dinas Pendidikan. "Terus anak kami sekolah di mana kalau tak ada sekolah negeri yang menerima," kata Jayusman, wali murid lainnya.
(eyt)