1.000 Tumpeng di Makam Bung Karno Diserbu Warga Luar Daerah
A
A
A
BLITAR - Kenduri 1.000 tumpeng menjadi puncak peringatan Bulan Bung Karno yang jatuh setiap bulan Juni. Acara ini sekaligus menjadi peringatan Haul ke-49 Bung Karno.
Berbagai lapisan masyarakat terlibat aktif dalam acara ini. Ribuan tumpeng yang ditata sepanjang jalan, yakni mulai komplek makam Bung Karno hingga Istana Gebang juga menarik perhatian warga luar daerah. Tidak hanya berziarah. Banyak warga luar daerah hadir di Kota Blitar khusus menikmati 1.000 tumpeng.
"Kami sudah datang sejak kemarin," tutur Novi kepada Sindonews, Kamis (20/6/2019) malam. Novi tidak sendirian. Dari DIY dia bersama rombongan tiga mobil. Begitu di lokasi makam Bung Karno, mereka langsung menyatu dengan warga setempat.
Di setiap peringatan haul Bung Karno di Kota Blitar, Novi mengaku selalu menyempatkan hadir. Tidak hanya dikenang sebagai Presiden pertama RI sekaligus founding father. Bagi Novi banyak ajaran Bung Karno yang patut diteladani. "Dan itu kontekstual untuk menyelesaikan permasalahan bangsa," katanya.
Hal senada disampaikan Yudi warga Kota Blitar. Setiap haul Bung Karno dirinya selalu menyempatkan hadir. Tidak hanya berziarah, tapi juga ikut terlibat dalam kenduri 1.000 tumpeng. "Ada keyakinan yang ikut menikmati tumpeng akan mendapat berkah kebaikan," tuturnya singkat.
Sebelum acara kenduri 1.000 tumpeng, sejak pagi hingga pukul 17.00 WIB, di makam Bung Karno dan Istana Gebang juga digelar doa lintas agama. Selain itu juga berlangsung semaan kitab suci Al Quran.
Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Blitar, Santoso berharap acara Bulan Bung Karno dengan sejumlah rangkaian acaranya tidak hanya agenda daerah. Ke depan dia berharap bisa menjadi agenda nasional. Sebab kegiatan yang berjalan memberi dampak positif pada sektor ekonomi kerakyatan. "Dan kita optimis mampu menjadikan bulan Bung Karno sebagai agenda nasional," katanya.
Berbagai lapisan masyarakat terlibat aktif dalam acara ini. Ribuan tumpeng yang ditata sepanjang jalan, yakni mulai komplek makam Bung Karno hingga Istana Gebang juga menarik perhatian warga luar daerah. Tidak hanya berziarah. Banyak warga luar daerah hadir di Kota Blitar khusus menikmati 1.000 tumpeng.
"Kami sudah datang sejak kemarin," tutur Novi kepada Sindonews, Kamis (20/6/2019) malam. Novi tidak sendirian. Dari DIY dia bersama rombongan tiga mobil. Begitu di lokasi makam Bung Karno, mereka langsung menyatu dengan warga setempat.
Di setiap peringatan haul Bung Karno di Kota Blitar, Novi mengaku selalu menyempatkan hadir. Tidak hanya dikenang sebagai Presiden pertama RI sekaligus founding father. Bagi Novi banyak ajaran Bung Karno yang patut diteladani. "Dan itu kontekstual untuk menyelesaikan permasalahan bangsa," katanya.
Hal senada disampaikan Yudi warga Kota Blitar. Setiap haul Bung Karno dirinya selalu menyempatkan hadir. Tidak hanya berziarah, tapi juga ikut terlibat dalam kenduri 1.000 tumpeng. "Ada keyakinan yang ikut menikmati tumpeng akan mendapat berkah kebaikan," tuturnya singkat.
Sebelum acara kenduri 1.000 tumpeng, sejak pagi hingga pukul 17.00 WIB, di makam Bung Karno dan Istana Gebang juga digelar doa lintas agama. Selain itu juga berlangsung semaan kitab suci Al Quran.
Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Blitar, Santoso berharap acara Bulan Bung Karno dengan sejumlah rangkaian acaranya tidak hanya agenda daerah. Ke depan dia berharap bisa menjadi agenda nasional. Sebab kegiatan yang berjalan memberi dampak positif pada sektor ekonomi kerakyatan. "Dan kita optimis mampu menjadikan bulan Bung Karno sebagai agenda nasional," katanya.
(eyt)