Pengaruh Negatif Revolusi Industri 4.0 Perlu Diantisipasi

Kamis, 20 Juni 2019 - 23:25 WIB
Pengaruh Negatif Revolusi Industri 4.0 Perlu Diantisipasi
Komandan Lanud Iswahjudi, Marsma TNI Widyargo Ikoputra memberikan sambutan pada ceramah komunikasi sosial (Komsos), di Graha Dewanto Lanud Iswahjudi. Foto/Ist.
A A A
MADIUN - Revolusi dari masa ke masa timbul akibat dari manusia mencari cara termudah dalam beraktivitas. Seperti saat ini, dunia memasuki revolusi industri 4.0.

Era revolusi industri 4.0, tentunya pada setiap tahapnya menimbulkan konsekuensi pergerakan yang semakin cepat, dan perubahan adalah keniscayaan dalam kehidupan umat.

Menyikapi hal tersebut, Lanud Iswahjudi melaksanakan ceramah komunikasi sosial (Komsos), yang diikuti oleh perwakilan siswa SMAN 1 Maospati, SMK Penerbangan Angkasa, mahasiswa STKIP dr. Nugroho Maospati, FKPPI Madiun, para kepala desa se-kecamatan Maospati, Komandan Koramil, Kapolsek Maospati, dan Camat Maospati, di Graha Dewanto Lanud Iswahjudi.

Dalam ceramah dengan tema "Melalui Komsos TNI AU Kita Pelihara Kemanunggalan dengan Rakyat Guna Meningkatkan Semangat Bela Negara", Komandan Lanud Iswahjudi, Marsma TNI Widyargo Ikoputra menyampaikan, di era revolusi industri 4.0, manusia tidak lagi menjadi subyek, malah terkadang manusia menjadi sistem yang dianggap benda.

Nilai-nilai kepemimpinan keudaraan atau airmanship, kini ikut terpapar oleh komunikasi sistem jaringan dan dunia digital. "Ketika kita mudah mendapatkan informasi perkembangan global, regional dan nasional, melalui beberapa sentuhan dilayar digital, maka kitapun sering lupa makna kesalihan sosial dan adap kesopanan mulai tergadaikan," ungkapnya.

Senada dengan Komandan Lanud Iswahjudi, Komandan Skatek 042 Lanud Iswahjudi, Letkol Tek. A. Subagyo dalam ceramahnya menjelaskan tentang perjalan revolusi industri di dunia. "Revolusi industri 4.0 era digital saat ini, memudahkan kita dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari, tugas pekerjaan di kantor dan di pabrik-pabrik besar," katanya.

Sementara Dansatpomau Lanud Iswahjudi, Letkol Pom. M. Achyar menyampaikan ceramah tentang berita bohong atau hoaks. Menurutnya berita bohong terindikasi sengaja diproduksi, dan disebarkan secara berulang-ulang, sehingga bisa diyakini sebagai sebuah kebenaran.

"Berita bohon tersebut sengaja diproduksi untuk kepentingan tertentu, yang tentunya dapat menimbulkan keresahan di tengah masyarakat, menjadi motif kejahatan, dan menjadi motif fitnah sebagai upaya meraih kekuasaan dengan menghalalkan segala cara," tuturnya.

Ceramah disesi terakhir disampaikan oleh Kaintel Lanud Iswahjudi, Letkol Sus. A. Iwan Setyo, dengan materi radikalisme di Indonesia. "Masyarakat harus bersatu menghadapi paham radikalisme yang dapat memecah belah persatuan bangsa Indonesia," tuturnya.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.4601 seconds (0.1#10.140)