Pertamina Klaim Selama Ramadan-Lebaran Pasokan Energi di Jatim Aman

Jum'at, 21 Juni 2019 - 09:09 WIB
Pertamina Klaim Selama Ramadan-Lebaran Pasokan Energi di Jatim Aman
Pertamina klaim pasokan energi di wilayah Jawa Timur selama Ramadan dan Lebaran aman. Foto/SINDOnews/Lukman Hakim
A A A
SURABAYA - Setelah berlangsung selama kurang lebih satu bulan, masa tugas Satuan Tugas (Satgas) Ramadhan dan Idul Fitri (RAFI) Pertamina tahun 2019 berakhir pada Kamis (20/6/2019).

Sejak dimulai pada 21 Mei 2019, tim Satgas telah melayani kebutuhan energi bagi masyarakat baik untuk kebutuhan transportasi, maupun kebutuhan memasak.

“Kami bersyukur untuk kinerja pejuang energi Satgas RAFI 2019 di MOR V yang kompak, saling bahu membahu, memastikan energi bisa dinikmati oleh masyarakat selama masa satgas. Tentu masih ada yang harus dievaluasi dan ditingkatkan, tapi kami juga bangga atas apa yang telah dicapai,” kata Unit Manager Communication and CSR Pertamina Marketing Operation Region (MOR) V Jatim Bali Nusa Tenggara (Nusra) Rustam Aji, Jumat (21/6/2019).

Menurut Rustam, secara keseluruhan konsumsi bahan bakar jenis Gasoline (bensin) di Jawa Timur (Jatim) selama masa Satgas naik 16% dari rata-rata harian yang sekitar 12.900 KL menjadi 15.000 KL.

Kenaikan tertinggi Gasoline terjadi pada Pertamax sebesar 27%, disusul Pertamax Turbo 20%, Premium 17% dan Pertalite 13%.

“Ini menunjukkan bahwa masyarakat sudah banyak yang memilih BBM berkualitas dengan RON tinggi. Ini karena lebih mendukung performa kendaraan tetap prima selama perjalanan mudik. Kami menyampaikan apresiasi pada konsumen yang telah memilih produk-produk berkualitas Pertamina,” kata Rustam.

Sementara untuk jenis Gasoil (solar), kata Rustam, mengalami penurunan hingga 4%. Ini dampak dari banyaknya industri yang menghentikan operasi kendaraannya selama masa mudik.

Namun demikian, konsumsi Dex yang dikonsumsi kendaraan pribadi, tetap mengalami kenaikan hingga 17%.

Selain Gasoil, konsumsi Avtur di DPPU Juanda selama masa Satgas juga turun 11% di bawah rata-rata harian normal. Pada kondisi normal, rata-rata harian Avtur yang sekitar 970 KL menjadi 865 KL. Namun pada saat puncak mudik, di Juanda sempat ada kenaikan penjualan Avtur sebesar 22% pada 30 Mei 2019. "Pada hari itu penyaluran Avtur mencapai 1.180 KL," ujar Rustam.

Selain layanan BBM, Pertamina juga mencatat adanya kenaikan untuk penyaluran LPG PSO di Jatim yang naik sebesar 7% dibandingkan rata-rata kondisi normal. Pada kondisi normal, penyaluran LPG 3 kg di Jatim sebesar 3.780 MT atau sekitar 1,26 juta tabung per hari. "Kenaikan penyaluran LPG 3 Kg di Jatim terjadi pada H-2 Lebaran, dengan penyaluran setara 1,5 juta tabung 3 kg, naik 21% dari normal," kata Rustam.

Sejak Bulan Mei, Pertamina MOR V sudah melakukan penambahan fakultatif. Ini untuk memenuhi kebutuhan LPG masyarakat selama menjalankan ibadah puasa. Begitu juga di Juni, Pertamina sudah salurkan lebih banyak dari biasanya sebagai antisipasi tradisi mudik, dan juga Lebaran Ketupat di beberapa wilayah. "Meskipun penyaluran sebagian produk tercatat naik, namun stok BBM, Avtur, dan LPG hingga saat ini masih terpantau aman," pungkas Rustam.
(nth)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.9100 seconds (0.1#10.140)