Kumpulkan Rektor dan Wartawan, Kapolda Ajak Jaga Kondusivitas Jatim

Jum'at, 21 Juni 2019 - 13:34 WIB
Kumpulkan Rektor dan Wartawan, Kapolda Ajak Jaga Kondusivitas Jatim
Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan (kiri) dan Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak. Foto/SINDOnews/Lukman Hakim
A A A
SURABAYA - Setelah menggelar halal bihalal dengan sejumlah tokoh masyarakat, kiai, ulama hingga ormas kepemudaan hingga BEM se-Jatim, hari ini, Jumat (21/6/2019).

Polda Jatim juga menggelar acara yang sama dengan mengumpulkan wartawan, Pimpinan Redaksi (Pimred) serta Rektor perguruan tinggi (PT) di Jatim.

Dalam acara yang digelat di gedung Mahameru Mapolda Jatim tersebut Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan mengatakan, tujuan polisi merangkul pihak terkait adalah untuk menyamakan pandangan serta mengajak pihak terkait secara bersama-sama menjaga kondusifitas di Jatim. Baik dari serbuan hoaks maupun dari potensi kerusuhan. "Dalam menjaga kondusifitas Jatim, perlu peran serta rekan-rekan Rektor, Pimred dan juga wartawan," kata dia.

Jenderal bintang dua ini menjelaskan peran aktif wartawan dalam menjaga kondusifitas di Jatim. Salah satunya dengan menyampaikan berita sesuai fakta. Serta memberikan pemahaman kepada masyarakat agar senantiasa menjauhi kabar bohong alias hoaks. Kabar bohong, kata diq, dampak negatifnya sangat luar biasa. Bisa memprovokasi massa untuk melakukan tindakan anarkis serta melawan hukum.

“Jangan mudah terpancing dengan isu yang tidak jelas hingga melakukan aksi anarki. Apalagi mengarah pada pelanggaran hukum," jelas dia.

Sementara itu, Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Wisnoe Prasetija Boedi mengajak masyarakat bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban Jatim sesuai tupoksi masing-masing. “Mari kita jaga Jawa Timur sebagai wilayah yang aman dan nyaman untuk kepentingan kita bersama. Semoga ada sikap yang sama, keinginan bersama untuk menjaga keamanan dan ketertiban di Jatim sesuai tupoksi masing-masing," kata dia.

Sementara itu, Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak yang juga turut hadir dalam acara ini mengatakan bahwa, sejauh ini media massa masih mendapatkan kepercayaan yang tinggi dari masyarakat. Bahkan tiap tahunnya terus mengalami peningkatan.

Sebaliknya, media sosial trennya terus mengalami penurunan kepercayaan. Untuk itu, pihaknya mendorong agar media massa tetap menjaga objektifitas dan keakuratan dalam menyajikan berita. "Media massa menjadi ujung tombak dalam menangkal berita hoaks," pungkas dia.
(nth)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.2227 seconds (0.1#10.140)