Kerjasama Triple Helix, Ubaya Gandeng Pemkot dan 14 Perusahaan

Senin, 24 Juni 2019 - 21:03 WIB
Kerjasama Triple Helix, Ubaya Gandeng Pemkot dan 14 Perusahaan
Rektor Ubaya, Benny Lianto, dan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini menandatangani kerjasama dengan 14 perusahaan, Senin (24/6/2019). Foto/SINDOnews/Ali Masduki
A A A
SURABAYA - Guna meningkatkan mutu Sumber Daya Manusia (SDM), Universitas Surabaya (Ubaya) bersama Pemkot Surabaya, melakukan kerjasama dengan 14 perusahaan.

Penandatanganan nota kesepahaman kerjasama tersebut, dilakukan oleh Rektor Ubaya, Benny Lianto, dan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, di Lobi Balai Kota Surabaya, Senin (24/6/2019).

Tahun 2019 merupakan kali kedua penandatanganan nota kesepahaman Triple Helix diselenggarakan. Triple Helix merupakan program kerjasama antara tiga pihak yaitu Politeknik Ubaya sebagai penyelenggara pendidikan, Pemkot Surabaya sebagai penyandang dana, dan perusahaan sebagai penyaluran lapangan kerja.

Kerjasama ini diwujudkan dengan pemberian beasiswa penuh tingkat Diploma III (D3) di Politeknik Ubaya bagi warga Kota Surabaya yang kurang mampu.

"Melalui program ini, mahasiswa yang telah lulus dari Program Pendidikan Vokasi D3 Politeknik Ubaya, bisa langsung diterima bekerja di berbagai perusahaan atau industri yang telah menjadi mitra Ubaya. Adanya Triple Helix, Ubaya kian bersinergi dengan Pemkot Surabaya dalam mensejahterakan warga dalam meningkatkan SDM (Sumber Daya Manusia) yang berkualitas," tutur Direktur Politeknik Ubaya, Agung Sri Wardhani.

Adapun ke 14 perusahaan yang turut hadir dalam MoU Senin esok yaitu PT. Widaya Inti Plasma, PT. Japfa Comfeed Indonesia, PT. Synergy Ultima Nobilus, PT. Bersatu Sukses Group, PT. Untung Bersama Sejahtera, PT. Royal Wahana Nusantara, PT. Goldi Asiana Pangan, PT. Sieto Utama, PT. Ilios Studio Teknologi, CV. Muncul Jaya, CV. Pesona Mandiri, CV. Universal Services, CV. Universal Trading, dan Yayasan Longying.

Pemberian beasiswa ini berupa pembebasan uang kuliah, sertifikasi, dan pemberian uang saku setiap bulan kepada mahasiswa. Program ini terbuka bagi semua warga kurang mampu yang memiliki KTP kota Surabaya dengan melampirkan Ijazah, Surat Hasil Ujian Nasional (SHUN), fotokopi nilai rapor, fotokopi KK (Kartu Keluarga), dan maksimal usia pendaftar 22 tahun.

Pendaftaran dan seleksi tahap awal dilakukan oleh Pemkot Surabaya. Kemudian, data pendaftar yang lolos akan diberikan kepada Politeknik Ubaya untuk diseleksi kembali berdasarkan seleksi TPA (Tes Potensi Akademik), seleksi TSA (Tes Substansi Akademik), Psikotest, dan seleksi perusahaan atau industri.

Sejak awal perusahaan atau industri telah terlibat untuk menentukan calon pekerja yang akan mereka terima untuk bekerja. Setelah lolos lima tahap seleksi, maka pendaftar dapat dinyatakan sebagai penerima beasiswa.

Selama proses belajar tidak hanya pihak Politeknik Ubaya yang mendidik dan membimbing, namun perusahaan ikut membina agar penerima beasiswa siap bekerja dalam dunia industri. Tahun 2018, dari 700 pendaftar yang mengikuti tes akhirnya tersaring 80 pendaftar yang lolos kelima tahap seleksi dan menerima beasiswa D3 Politeknik Ubaya.

"Saya berharap dengan hadirnya Politeknik Ubaya bersama perusahaan atau industri dapat selalu berkomitmen untuk mencetak SDM yang lebih baik khususnya bagi warga kota Surabaya. Hal ini selaras dengan yang disampaikan ibu wali kota, jika masyarakat mempunyai pendidikan yang baik maka tingkat kejahatan dan pengangguran akan berkurang. Maka harapannya, pendidikan warga Kota Surabaya bisa terus lebih baik," pungkas wanita kelahiran Blora 1976.

Kerjasama Triple Helix, Ubaya Gandeng Pemkot dan 14 Perusahaan


Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada Rektor Ubaya dan 14 perusahaan mitra yang sudah memberikan kesempatan bagi warga Surabaya yang berprestasi namun tidak mampu untuk melanjutkan pendidikannya.

"Kerjasama ini memiliki manfaat besar untuk Pemkot Surabaya, dan masyarakat Kota Surabaya. Ini saya lakukan untuk membangun dan menjaga keamanan Kota Surabaya," kata Risma.

Ia menjelaskan salah satu upaya untuk membangun keamanan kota adalah dengan membuat suasana kondusif. Salah satunya adalah dengan cara mengurangi angka pengangguran yang ada di Kota Surabaya. Membangunkan harapan baru bagi mereka yang tidak punya cita-cita kuliah karena tidak ada biaya.

Untuk itu, wali kota perempuan pertama di Surabaya ini terus berupaya meningkatkan intelektualitas pemuda, agar memiliki pemikiran-pemikiran yang intelektual. Sehingga dari situ mereka akan mampu bekerja dengan kompetensi tertentu yang akan diperhitungkan. Dari situ, mereka bisa membantu orang-orang yang membutuhkan.

Tahun sebelumnya, total kuota yang disediakan Ubaya untuk beasiswa anak Surabaya sebanyak 81 peserta. Namun di tahun ini, kuota tersebut bertambah menjadi 23 peserta. Sehingga tahun ini kuota beasiswa yang diberikan berjumlah menjadi 104 peserta.

Rektor Ubaya, Benny Lianto, menyampaikan kerjasama ini telah memasuki tahun kedua antara Pemkot dengan Ubaya dan 14 perusahaan mitra. "Ini adalah tahun yang kedua. Saya merasa lebih bersemangat karena ini adalah program yang mulia," kata Benny.

Benny menjelaskan beasiswa yang diberikan ini merupakan terobosan baru. Jika beasiswa pada umumnya identik dengan pendidikan saja, namun kali ini sudah difasilitasi dengan pekerjaan saat lulus nanti. "Pada saat dia diterima menjadi beasiswa itu statusnya sudah dipastikan jadi karyawan," katanya.

Bagi warga Surabaya yang ingin mendapat program beasiswa tersebut, sebelumnya mereka harus mengikuti beberapa tahapan seleksi. Pertama, Benny menyebut, seleksi dilakukan dari pihak Pemkot Surabaya. Kedua dari pihak Ubaya dan yang terakhir dari perusahaan mitra yang telah bekerjasama.

"Tentunya ini sebuah sinergi yang bagus sekali antara pemerintahan, lembaga pendidikan dan perusahaan. Jadi saya harapkan agar rekan-rekan yang diterima nanti di periode ini dapat benar-benar memaksimalkan dengan baik dan tetap semangat," pungkasnya.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.7367 seconds (0.1#10.140)