Semester I, di Jatim Kinerja Perbankan Syariah Tumbuh Positif

Senin, 24 Juni 2019 - 21:31 WIB
Semester I, di Jatim Kinerja Perbankan Syariah Tumbuh Positif
Semester I tahun 2019, kinerja perbankan syariah di Jatim menunjukkan pertumbuhan positif. Foto/Ilustrasi
A A A
SURABAYA - Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Regional (KR) 4 Jatim menyebut, sektor jasa keuangan di Jatim selama semester I 2019 mencatat kinerja yang positif.

Ini tercermin dari peningkatan volume usaha perbankan syariah sebesar 7,38 persen dibanding periode yang sama tahun lalu (yoy). Peningkatan tersebut ditopang pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 14,5 persen (yoy) dan kredit 7,94 persen (yoy).

Di antara kinerja positif perbankan tersebut, Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) mencatat pertumbuhan volume usaha 8,26 persen (yoy), DPK 11,05 persen (yoy) dan kredit 21,97 persen (yoy). Pertumbuhan tersebut jauh lebih tinggi dibanding pertumbuhan perbankan di Jatim.

"Kinerja positif ini menunjukkan tingkat kepercayaan masyarakat Jatim terhadap perbankan syariah cukup baik," kata Kepala OJK KR 4 Jatim, Heru Cahyono usai acara Evaluasi Kinerja dan Capacity Building BPRS periode Semester I tahun 2019 di Batu, Senin (24/6/2019).

Meski begitu, lanjut dia, perbankan syariah harus meningkatkan prinsip kehati-hatian dalam menyalurkan pembiayaan. Sebab, risiko kredit perbankan syariah di Jatim cenderung meningkat secara signifikan dengan rasio NPF pada bulan Mei tahun 2019 sebesar 5,16 persen.

"Tantangan yang dihadapi perbankan syariah, terutama BPRS makin ketat seiring berkembangnya fintech, Lembaga Keuangan Mikro (LKM), serta layanan Laku Pandai dan program KUR dengan bunga 7 persen," ujar Heru.

Heru pun meminta BPRS lebih adaptif dan kreatif dalam menyusun berbagai strategi bisnis. Baik strategi dalam menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat maupun strategi dalam menjalankan kegiatan operasional bank se-efektif dan se-efisien mungkin.

Pengembangan strategi bisnis BPRS bukan hanya berfokus pada produk yang dipasarkan, tapi bergeser pada ide untuk berkolaborasi mengembangkan platform bersama. "Kami selalu mendorong dan mendukung upaya-upaya sinergi dalam pengembangan industri keuangan syariah," pungkas Heru.

Sementara itu, Direktur Keuangan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk atau Bank Jatim, Ferdian Timur Satyagraha yang turut hadir dalam acara ini mengatakan, Bank Jatim melalui Unit Usaha Syariah (UUS) siap meningkatkan layanan keuangan perbankan syariah di Jatim.

Komitmen tersebut dituangkan dalam bentuk Memorandum Of Understanding (MoU) antara Bank Jatim dengan Asosiasi Bank Syariah Indonesia Kompartemen Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (Asbisindo).

"Ruang lingkup kesepahaman ini adalah penyediaan kebutuhan jasa layanan keuangan. Ini meliputi penyediaan dana, penyimpanan dana, layanan sistem pembayaran dan jasa lainnya," katanya.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 3.6071 seconds (0.1#10.140)