Perhimpunan Sarjana Pertanian Indonesia Menatap Pertanian 4.0

Senin, 24 Juni 2019 - 17:59 WIB
Perhimpunan Sarjana Pertanian Indonesia Menatap Pertanian 4.0
Perhimpunan Sarjana Pertanian Indonesia (PISPI) bekerjasama dengan Universitas Brawijaya menggelar Sarasehan Tani Nasional, Minggu (23/6/2019).
A A A
MALANG - Perhimpunan Sarjana Pertanian Indonesia (PISPI) bekerjasama dengan Universitas Brawijaya menggelar Sarasehan Tani Nasional, Minggu (23/6/2019).

Sarasehan bertema“Menciptakan Ekosistem Bisnis Pertanian di Era Revolusi 4.0” bertempat di Gedung E Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya.

Dalam kesempatan tersebut hadir Ketua Umum PISPI Sunarso,Rektor Universitas Brawijaya Nuhfil Hanani, Dekan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Damanhuri dan Arief Goentoro selaku Sekretaris Jenderal PISPI.

Sarasehan dibuka dengan orasi ilmiah dari ketua umum PISPI. Dalam orasinya, Sunarso menyampaikan bahwa dalam mendukung terciptanya ekosistem bisnis pertanian 4.0 perlu adanya transformasi yang visioner dan integratif.
 Perhimpunan Sarjana Pertanian Indonesia Menatap Pertanian 4.0


Visioner dalam artian harus memikirkan kondisi pertanian 100 tahun yang akan datang serta integrative dengan adanya kolaborasi dari berbagai stake holder yang berkepentingan.

Menurut Sunarso yang merupakan Wakil Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia (BRI), ada empat hal yang merupakan tantangan yang harus di lakukan dalam mewujudkan ekosistem bisnis pertanian yang berkelanjutan yaitu, mengintegrasikan setiap stakholder yang terlibat dalam pembangunan pertanian, bertani dilahan sempit, bertani di daerah perkotaan dan bertani tanpa tanaman.

“Pertanian yang visioner itu adalah bagaimana melihat peluang dari setiap tantangan demi terciptanya ekosistem bisnis pertanian yang berkelanjutan, seperti bagaimana kita harus bisa bertani di lahan sempit, bertani di daerah perkotaan, dan bertani tanpa tanaman seperti halnya menciptakan daging tanpa berternak melainkan melalui pengembangan bakteri,” katanya.

Senada dengan hal tersebut, Prof Nuhfil juga mengatakan Indonesia harus memiliki visi pertanian yang terarah dan jelas serta menjawab tantangan perubahan zaman. Dimasa depan Indonesia sudah harus menjadi lumbung yang siap untuk memenuhi kebutuhan pangan dunia.
 Perhimpunan Sarjana Pertanian Indonesia Menatap Pertanian 4.0


Konsekuensinya semua pihak harus siap meningkatkan daya saing produk. Faktor utama yaitu meningkatkan keunggulan SDM sektor pertanian. "Kita harus mampu menciptakan agropreneur muda yang handal dalam manajerial bisnis, penguasaan teknologi dan pemasaran serta memiliki pemikiran yang kreatif, rasional dan visioner," kata dia.

Pada kesempatan yang sama, Arief Goentoro selaku Sekretaris Jenderal PISPI juga menceritakan peranan PISPI dalam pertanian Indonesia.

Menurutnya, semenjak berdiri tepatnya 10 tahun lalu PISPI turut aktif dalam memberikan masukan kepada pemerintah terhadap konsep pengembangan pertanian Indonesia. PISPI juga aktif dalam mengajak pemuda khususnya sarjana pertanian untuk bertani melalui beberapa program kerjanya.

"Beberapa kebijakan pemerintah yang bersumber dari masukan dari PISPI di antaranya asuransi tani, bank tani, sertifikasi dan yang paling baru yaitu reforma agraria atau agrarian reform," bebernya.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.7208 seconds (0.1#10.140)