Jelang Putusan MK, Polres Blitar Cegat Kendaraan Berpenumpang

Rabu, 26 Juni 2019 - 15:29 WIB
Jelang Putusan MK, Polres Blitar Cegat Kendaraan Berpenumpang
Razia kendaraan berpenumpang digelar Polres Blitar, di perbatasan wilayah Kabupaten Blitar, dengan Kabupaten Malang, untuk mencegah pergerakan massa ke Jakarta. Foto/Ist.
A A A
BLITAR - Polres Blitar kembali menggelar razia besar-besaran di wilayah Kecamatan Kesamben, yang merupakan perbatasan wilayah Kabupaten Blitar, dengan Kabupaten Malang.

Razia yang ditujukan kepada kendaraan roda empat berpenumpang itu, untuk mencegah pergerakan massa yang hendak menyambut putusan Mahkamah Konstitusi (MK) di Jakarta.

"Dalam razia jelang keputusan MK ini kita mengerahkan sebanyak 40 orang personil gabungan," ujar Kasubag Humas Polres Blitar, Iptu M. Burhanuddin dalam keterangan rilisnya, Rabu (26/6/2019).

Razia bertempat di depan Mapolsek Kesamben. Upaya antisipasi terjadinya kisruh jelang putusan MK 28 Juni mendatang itu dipimpin langsung Kabag Ops dan Kasat Narkoba Polres Blitar.

Setiap kendaraan roda empat yang mencurigakan dihentikan dan diperiksa. Jika terbukti hendak bertolak ke Jakarta dalam rangka menyambut putusan MK, petugas tidak segan langsung memulangkannya ke daerah asal.

Jelang Putusan MK, Polres Blitar Cegat Kendaraan Berpenumpang


Kapolres Blitar, AKBP Anissullah M. Ridha menghimbau kepada seluruh masyarakat, terutama warga Blitar, untuk saling menjaga kondusifitas lingkungan. Terkait keputusan MK, dia berharap masyarakat tidak terpancing dengan hal-hal bersifat provokatif dan berita bohong yang memecah belah.

"Jangan terpancing berita bohong, adu domba yang memecah belah persaudaraan dan kerukunan berbangsa dan bernegara," tegas Anissullah.

Bagi Anissullah, sudah semestinya perkara sengketa Pemilu dan Pilpres 2019 tetap berada dalam kewenangan MK. Dia meminta masyarakat, khususnya Blitar menjadi penonton yang baik.

Apapun keputusan MK nanti, warga cukup menyaksikan dari daerah masing masing. "Tidak perlu datang ke Jakarta. Kita percayakan sepenuhnya kepada MK," paparnya.

Masyarakat Blitar yang selama ini dikenal kondusif, menurut Anissullah harus tetap terjaga. Sebab harga dari pesta demokrasi yang bersiklus lima tahunan tidak lebih mahal dari utuhnya semangat persatuan dan kesatuan.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 4.1840 seconds (0.1#10.140)