Pelindo III dan PGN Sepakat Bangun Terminal LNG di Tanjung Perak

Kamis, 27 Juni 2019 - 11:26 WIB
Pelindo III dan PGN Sepakat Bangun Terminal LNG di Tanjung Perak
PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III, dan Perusahaan Gas Negara (PGN) bersinergi membangun terminal LNG di Tanjung Perak. Foto/Ilustrasi
A A A
SURABAYA - PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), melalui anak usaha masing-masing membangun terminal LNG (liquified natural gas).

Pembangunan terminal LNG ini dilaksanakan di Terminal Teluk Lamong, Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.

Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik, Kawasan dan Pariwisata Kementerian BUMN, Edwin Hidayat Abdullah di Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (26/6/2019) mengatakan, sinergi antara Pelindo III dan PGN tersebut merupakan bentuk nyata dari kesepakatan sebelumnya antara Pelindo III Group dan Pertamina Group (sebagai induk perusahaan PGN) yang gencar mengeksplorasi kerja sama di sektor logistik energi.

"Ini merupakan breakthrough (terobosan). Dengan sinergi ini diharapkan adanya pasokan availabilitas dan reliabilitas atas pasokan energi (yang ke depannya) hingga ke timur Indonesia. Sehingga nantinya menuju kondisi pasokan gas yang sustain (memadai). Kerja sama ini tidak hanya baik untuk BUMN, tetapi juga untuk semua, karena lebih ramah lingkungan," katanya.

Direktur Utama Pelindo III, Doso Agung menambahkan, terminal LNG ini menjadi langkah sinergi BUMN untuk menopang kebutuhan gas di Jatim, karena bisa memasok hingga 30 MMSCFD. Adanya fasilitas ini akan meningkatkan reliability (kehandalan) dan sustainability (keberlanjutan) pasokan gas ke para pelanggan seperti industri, ritel, dan kelistrikan. Berdasarkan proyeksi, kebutuhan pasokan gas cukup tinggi di Jatim.

Pelindo III sebagai pengelola Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya menyiapkan Terminal Teluk Lamong dan lini bisnis logistik energinya, PT PE Logistik, untuk membangun fasilitas terminal LNG. Sehingga dapat menjadi gerbang masuk distribusi gas PGN untuk pasar Jatim mengingat lokasi Pelabuhan Tanjung Perak yang strategis. "Pasokan LNG akan semakin lancar. Sehingga biaya logistik dapat ditekan," terangnya.

Direktur Utama PGN Gigih Prakoso menyatakan, anak usaha PGN, yakni PT PGN LNG Indonesia (PLI) bekerjasama dengan PT Pelindo Energi Logistik (PEL) selaku lini usaha Pelindo III di bisnis logistik energi, akan menggarap tiga fase pembangunan. "Dalam skema distribusi dan transmisi gas, pasokan LNG dapat dikapalkan dari sumur di Bontang/Tangguh. Bahkan LNG impor, apabila pasokan LNG domestik tidak mampu lagi memasok kebutuhan LNG untuk domestik," ujarnya.

Kemudian, lanjut dia, LNG ditampung di terminal LNG yang mempunyai fasilitas storage sementara dan dan di-breakbulk dengan filling unit untuk penjualan ritel. Dengan begitu, LNG bisa langsung mengalir ke konsumen melalui jaringan pipa. Selain itu, LNG juga dimungkinkan untuk dilakukan pendistribusian melalui truk kepada konsumen ritel (LNG trucking).

Pada fase pertama, pembangunan akan fokus kepada fasilitas regasifikasi. Ini dibangun di kawasan lepas pantai dan menggunakan storage sementara, dengan utilisasi kapal LNG ukuran sedang yang sesuai ukuran jetty (dermaga) eksisting di Terminal Teluk Lamong.

"Perpipaan dari jetty menuju onshore regasification unit akan sangat efisien karena bisa ditempatkan di atas pilecap conveyor yang sudah ada untuk melayani bongkar curah kering di Terminal Teluk Lamong. Sedangkan luasan area yang disiapkan Pelindo III untuk fasilitas regasifikasi mencapai 2,5 hektar, sehingga sangat memadai," katanya.

Fase kedua yaitu pembangunan terminal pengisian LNG skala kecil (Iso Tank 20 feet – 40 feet container) untuk distribusi LNG di luar sistem pipa PGN dan ship to truck LNG bunkering. Fase paling akhir mencakup pembangunan tangki LNG permanen.

Dimulai dengan dengan ukuran 50.000 cbm, sebagai pengganti floating storage untuk memenuhi kebutuhan suplai gas sistem pipa PGN di Jawa Timur. Fasilitas tersebut dapat ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan sampai dengan 180 MMSCFD. Pengoperasian penuh pada 2023, dan dapat berkembang untuk pemenuhan semua kebutuhan gas di Jatim sebesar 600 MMSCFD dalam jangka panjang.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.6900 seconds (0.1#10.140)