Hingga Pelosok Desa, BPJS Ketenagakerjaan Gelorakan Sadar Asuransi

Kamis, 27 Juni 2019 - 23:11 WIB
Hingga Pelosok Desa, BPJS Ketenagakerjaan Gelorakan Sadar Asuransi
Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Agus Susanto menyerahkan kartu kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan, di Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso, Kabupaten Tulungagung. Foto/SINDOnews/Ali Masduki
A A A
TULUNGAGUNG - Badan Pelayanan Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan, terus mendorong masyarakat di seluruh penjuru nusantara, untuk memiliki kesadaran tentang asuransi.

"Kami ingin menggaungkan ke seluruh Indonesia. Secara nasional, desa-desa seluruh Indonesia untuk menjadi Desa Sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan, karena manfaatnya memang luar biasa," tegas Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Agus Susanto.

Itulah salah satu yang menjadi alasan BPJS Ketenagakerjaan hadir ke pelosok desa-desa di Indonesia. Hal itu juga selaras dengan Nawa Cita Presiden Joko Widodo, yakni membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah dan desa dalam kerangka Negara dan Kesatuan.

Selain itu, juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan program "Indonesia Kerja" dan "Indonesia Sejahtera" dalam mendorong land reform serta Jaminan Sosial untuk seluruh rakyat di tahun 2019.

Sebagai implementasinya, BPJS Ketenagakerjaan menghadirkan inovasi Desa Sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan. Agus mengatakan, inovasi ini merupakan upaya untuk membangun kesadaran pentingnya perlindungan jaminan sosial hingga pelosok negeri.

"Jangan sampai kalau ada apa-apa, kecelakaan, kematian, nanti merepotkan tetangganya, merepotkan saudaranya, merepotkan pemerintah daerahnya. Ini BPJS Ketenagakerjaan yang akan menangani," kata Agus usai meresmikan Desa Sadar Sedayugunung, di Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso, Kabupaten Tulungagung, Kamis (27/6/2019).

Desa Sedayugunung, merupakan salah satu dari desa yang terletak di wilayah administrasi Kecamatan Besuki, kabupaten Tulungagung. Desa berjarak sekitar 35 km dari pusat pemerintahan Kabupaten Tulungagung ini, berada di pegunungan selatan.

Lantas, apa yang membuat BPJS Ketenagakerjaan memilih desa tersebut menjadi Desa Sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan? Agus menjelaskan, bahwa Desa Sedayugunung, sudah memenuhi beberapa persyaratan yang telah ditetapkan oleh BPJS Ketenagakerjaan. Persyaratan itu salah satunya adalah, telah terdaftarnya kepala desa dan perangkatnya pada program BPJS Ketenagakerjaan.

"Seluruh perangkat desa menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan, seluruh perangkat desa juga ikut mensosialisasikan program dan manfaat jaminan sosial tenaga kerja. Kami mengapresiasi Desa Sedayugunung yang telah melalukan sosilisasi, mengedukasi serta mendaftarkan aparatnya dan seluruh warganya ke BPJS Ketenagakerjaan," ujarnya.

Pria asli Tulungagung ini mengungkapkan, dengan resminya Desa Sedayugunung, menjadi Desa Sadar BPJS Ketenagakerjaan, maka secara total BPJS Ketenagakerjaan mencatat sudah ada 675 desa di Indonesia telah terlindungi manfaat asuransi plat merah tersebut.

BPJS Ketenagakerjaan, lanjut Agus, akan terus menggulirkan program Desa Sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan hingga semua rakyat Indonesia, baik karyawan, pekerja mandiri, pekerja formal maupun non formal, pengusaha, buruh hingga petani, mendapatkan perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan.

"Oleh karena itu kami mengajak kerjasama, sinergi, kolaborasi dengan seluruh pihak, khususnya dengan aparatur desa," tegasnya.

Terkait masih awamnya sebagian masyarakat desa mengenai program BPJS Ketenagakerjaan, Agus menegaskan, bahwa pihaknya telah membentuk agen-agen perisai disetiap kelompok masyarakat. Para agen itulah yang menjadi kepanjangan tangan dari BPJS Ketenagakerjaan.

"Kita juga memberdayakan masyarakat yang lain menjadi agen-agen kita. menjadi perisai kita, mereka yang membantu untuk mendaftarkan," kata dia.

Ia menuturkan, jaminan sosial BPJS Ketenagakerjaan bersumber dari masyarakat, untuk masyarakat dan oleh masyarakat. "Nah oleh masyarakat itu kita lakukan pemberdayaan, masyarakat sendiri yang melakukan pengawasan juga," tandasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Bupati Tulungagung, Maryoto Bhirowo, menyambut hangat diresmikannya Desa Sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan. Menurutnya, program tersebut mampu meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan rakyatnya.

"Itu memberikan manfaat yang lebih besar, pasti kita dukung oleh pemerintah Kabupaten Tulungagung," katanya. Namun, saat ini masih perlu adanya sosialisi pada seluruh warganya tentang pentingnya manfaat BPJS Ketenagakerjaan.

Maryoto menuturkan, proteksi dari BPJS Ketenagakerjaan sangat dibutuhkan di Tulungagung, terutama bagi pekerja di sektor pertambangan yang sangat riskan karena berkaitan dengan mesin potong.

"Oleh karena itu saya himbau warga saya ini. Mudah-mudahan dengan kesadaran yang tinggi, mereka daftar menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan," ucapnya.

Sementara itu, Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan, Puspita Wulandari mengapresiasi kepedulian Pemkab Tulungagung, terhadap kesejahteraan masyarakatnya, dengan mengimplementasikan desa sadar jaminan sosial ketenagakerjaan.

"Kontribusi ini tentunya bukan hanya untuk menjalankan kewajiban sebagai penyelenggara negara. Melainkan bentuk hadirnya negara untuk merealisasikan hak hidup aman, nyaman dan sejahtera sebagaimana diamanahkan oleh Undang Undang Dasar 1945," pungkasnya.

Sebagai catatan, Kabupaten Tulungagung menunjukkan ada sekitar 569 ribu penduduk usia produktif. Sebanyak 1.025 di antaranya terdapat di Desa Sedayugunung, yang merupakan potensi bagi kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 20 ribu penduduk telah menjadi peserta BPJS ketenagakerjaan, 617 peserta berasal dari Desa Sedayugunung, atau 60% untuk program PU maupun BPU.

Inovasi program Desa Sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan ini, telah bergulir sejak Tahun 2017. saat itu 276 desa telah dilindungi program BPJS Ketenagakerjaan bagi aparatur desanya, dan pada Tahun 2018 ada sebanyak 201 desa.

Sedangkan pada tahun 2019, telah ditunjuk 198 desa sebagai sasaran program ini. Total yang tercatat 675 desa telah menjadi sasaran program tersebut. Untuk wilayah Jawa Timur, nantinya akan ada 26 Desa Sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Tahun 2019.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.5858 seconds (0.1#10.140)