PGSD UMM, Bangun Karakter Anak-anak Lewat Seni Drama

Minggu, 30 Juni 2019 - 10:19 WIB
PGSD UMM, Bangun Karakter Anak-anak Lewat Seni Drama
Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), menggelar pentas drama untuk meembangun karakter anak. Foto/Ist.
A A A
MALANG - Anak-anak kini cenderung berperilaku dewasa, jauh melampaui usianya. Hal itu disebabkan oleh berbagai faktor. Baik lingkungan, maupun teknologi informasi.

Berbagai tontonan melalui televisi yang tidak mendidik, atau abainya orang tua saat anak mengakses internet, dinilai oleh Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), sebagai salah satu faktor yang merubah perilaku anak.

Drama, dinilai oleh sejumlah kalangan menjadi salah satu media pembelajaran efektif untuk menumbuhkan karakter baik anak. Hal inilah yang mengisnpirasi PGSD UMM untuk menggelar pementasan drama anak.

"Penyampaian pesan moral dalam drama disampaikan secara halus. Karena anak perlu dicontohkan agar lebih paham," jelas Aldhina Ramadhani, ketua pementasan Drama Anak bertajuk "Membangun Karakter Bangsa Melalui Sastra Anak".

Dhina bersama kawan-kawannya berharap, anak-anak dapat bertumbuh kembang sesuai dengan tahap yang sudah ideal. "Anak-anak, terkhusus usia Sekolah Dasar, harusnya tumbuh dengan alami. Tidak dewasa sebelum waktunya. Agar pula menjadi pribadi yang baik yang dapat membangun bangsa di hari mendatang," ungkapnya di sela acara di Auditorium BAU.

Gelaran seni bermain peran ini setidaknya mengusung tema religiusitas, nasionalisme, gotong royong dan kemandirian yang selayaknya dimiliki anak-anak. Sub-tema tersebut berangkat dari keresahan Dhina dan kawan-kawan. Drama tersebut dimainkan langsung oleh para mahasiswa yang juga disaksikan secara umum.

Misalnya pada lakon Andina yang harus meneguk pil pahit kehidupan setelah ditinggal sang Ayah. Akhirnya sang Ibu menjadi ujung tombak keluarga. Hanya Andina, anak semata wayang yang dimiliki sang Ibu. Alhasil, kepergian Ayah membuatnya berubah seketika.

Tanpa disadari, segala perilaku dan keputusan yang diambil Andina menjadi sebuah harga yang membuat Andina hanya akan menikmati hal yang menanti di depannya. Ia harus menanggung segala kepedihan atas perilaku yang dibuatnya sendiri. Pil itu bernama penyesalan.

Ujian praktik mahasiswa Prodi PGSD semester empat ini sedianya memang bertujuan membangun karakter anak. "Materi di kelas saja kurang, maka perlu ada penerapan secara langsung," jelas Arina Restian, Sekretaris Prodi PGSD UMM. Baginya, segala hal yang dipelajari oleh mahasiswanya harus benar-benar dipraktikkan agar melekat dalam pikiran.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 4.7304 seconds (0.1#10.140)